terbaru

Jumat, 25 Februari 2011

PTDI & EADS Kerjasama Pembuatan Pesawat Casa C295

JAKARTA - PT Dirgantara Indonesia (Persero) (PTDI) kembali bekerjasama dengan pabrikan pesawat asal Eropa, European Aeronautic Defence and Space Company (EADS)-CASA untuk membuat pesawat militer C295.

Direktur Utama PTDI Budi Santoso mengatakan saat ini pihaknya telah siap membuat pesawat C295, dan untuk tahap pertama perseroan membidik proyek pengadaan pesawat di lingkungan TNI.

“Seperti diketahui, TNI ada proyek penggantian pesawat Fokker 27, dan kami membidik proyek tersebut dengan menawarkan pesawat C295. Pembuatan akan dilaksanakan bila kontrak telah diperoleh,” ujarnya, Rabu (23/2).

Menurut Budi Santoso, komponen lokal dalam pesawat C295 lebih dari 40%, sehingga perseroan berpotensi ditunjuk langsung oleh pemerintah. Permodalan akan disediakan oleh EADS, dan PTDI akan mengerjakan pembuatan pesawatnya.

“Untuk profit sharing dengan EADS, kami masih membahasnya. Kerja sama ini kami jalin dengan EADS setelah sebelumnya kedua institusi mengalami kerenggangan hubungan ketika pemerintah Indonesia saat itu tidak melibatkan Cassa dalam proyek N250,” lanjut Budi Santoso.

C295 merupakan pesawat angkut militer yang mampu menjalankan berbagai fungsi, terutama untuk keperluan patroli maritim. Di lingkungan NATO, pesawat ini dilengkapi dengan sistem misil terbaru antikapal selam dan kapal permukaan.

Pesawat ini juga bisa berfungsi sebagai pesawat angkut ringan, yang mampu mengangkut personil militer hingga 70 orang. Sejauh ini pesawat C295 telah dipakai di berbagai negara. NATO menggunakan pesawat ini untuk operasi militer di Irak dan Afganistan.

Budi Santoso mengatakan EADS juga merelokasi pabrik perakitan pesawat Casa 212-400 yang sebelumnya berada di Spanyol. Hal ini lantaran biaya produksi di Eropa jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan di Indonesia.

“Seluruh jig pembuatan pesawat itu kini sudah berada di Bandung. Selain Indonesia di Asia, Casa 212 juga dipakai Thailand dan Vietnam,” katanya.


Sumber : BISNIS.COM

Menhan: TNI Akan Tambah Penjaga di Laut China Selatan

Jakarta - Suhu politik di laut China selatan naik turun. Kementerian Pertahanan akan menambah personel penjaga di pulau-pulau yang terletak di laut China Selatan.

"Ada beberapa pulau lagi yang akan kita tempatkan penjaga. Kan itu pulaunya kecil-kecil dan kita mesti lihat fasilitasnya," ujar Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro.

Hal ini disampaikan Purnomo usai meresmikan pusat riset perbatasan bidang pertahanan di kantornya, Jl Medan Merdeka Barat, Rabu (23/2/2011).

Namun penempatan pasukan ini masih terkendala dana. Pemerintah masih fokus melakukan pengamanan pada 12 pulau terluar yang dananya sudah disetujui pada tahun ini.

"Untuk laut China Selatan, kita sedang mempertimbangkan untuk kita tambah. Kita belum tahu 1 2 3 atau 4 pulau. Kita melihat budget juga untuk penempatan pasukan," tambahnya.

Menurut Purnomo, 12 pulau terluar sudah dijaga. Tinggal pulau-pulau kecil yang berada di laut China Selatan. Menurutnya, pulau-pulau ini bernilai strategis.

"Semua pulau kecil terluar sudah ada yang menjaga. Sekarang yang sifatnya strategis," lanjutnya.

sumber: http://www.detiknews..com/read/2011/0...tan?n991101605

Indonesia Lanjutkan Program Pengadaan Kapal Selam Diesel Baru

11.02.2011

Indonesia is on the threshold of definitive decision on what diesel electric submarines to buy for its national navy, reports Jane's Defense Weekly referring to Antara news agency.

According to Indonesia's Chief of Naval Staff Admiral Soeparno, in the nearest time he will negotiate with defense ministry in order to determine the type of diesel subs to be purchased.

Indonesia plans to buy two conventional subs at first, and in the longer view to continue importing submarines. Cost of the first parcel is evaluated as $700 mln. By all appearances, the subs will be bought on credit.

Earlier on, Indonesian Navy presented technical requirements for needed submarines to defense ministry. Currently, the specifications are being analyzed.

In 2009 Indonesian Ministry of Defense invited French, German, Russian, and South Korean companies to compete in the tender, but later the program was shut down due to lack of funds.

Indonesia was expected to issue renewed tender in mid-2010, although the decision was postponed to 2011. As is planned, the first submarine will be built by a tender-winning company. The second sub will be constructed by PT Pal shipyard, Indonesia.

Russia and South Korea are considered leading candidates for delivery of submarines to Indonesia.

Russia offers Project 636 Kilo diesel electric submarine. South Korean Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME) is about to present technical documents for two Type-209 diesel electric submarines designed in Germany.

Sumber: http://rusnavy.com/news/othernavies/...EMENT_ID=11458
 

Pemerintah Bangun Pusat Riset Perbatasan di Bidang Pertahanan

Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah membangun Pusat Riset Perbatasan di Bidang Pertahanan atau "Center for Defense Boundary Research" untuk menangani semua persoalan perbatasan secara komprehensif.

Pusat penelitian perbatasan itu di berada di bawah naungan Universitas Pertahanan, kata Rektor Universitas Pertahanan Mayjen TNI Syarifuddin Tipe saat peresmian CDBR di Jakarta, Rabu. Ia mengatakan, pembentukan CDBR didasari kompleksnya masalah perbatasan.

"Karena itu memerlukan upaya dari berbagai pihak untuk percepatan penyelesaian masalah yang dihadapi. Pembentukan CDBR merupakan salah satu sumbangsih Unhan yang mengemban tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi," katanya.

Syarifuddin mengakui, meski pemerintah telah memberikan perhatian cukup bagi wilayah perbatasan dan masalahnya, namun terkadang masih bersifat sektoral.

Syarifuddin mengatakan, CDBR memiliki tiga misi, yakni penyelenggaraan riset konsultasi pertanahan, pelatihan atau pertemuan ilmiah, dan jasa basis data atau publikasi.

"Karena itu, CDBR memerlukan kerja sama erat dengan lembaga-lembaga dan para pemangku kepentingan yang terkait dengan perbatasan," katanya.

sumber: http://www.antaranews.com/berita/247...set-perbatasan

Kodam I Bentuk Yon Arhanudse Rudal 13 Dan Yon Armed Roket 2

MEDAN - Komando Daerah Militer I Bukit Barisan menyosilisasikan pokok-pokok pikiran pimpinan Angkatan Darat dalam Rapat Pimpinan yang diiikuti seluruh komandan satuan tempur dan kewilayahan di wilayah Sumatera Bagian Utara di Medan, Rabu.

Pangdam I Bukit Barisan Mayjen TNI Leo Siegers mengatakan, Rapat Pimpinan (Rapim) itu juga merupakan wahana untuk menyampaikan kebijakan Kodam guna penyusunan program kerja.

Menurut Pangdam, pimpinan TNI-AD telah menetapkan tiga kebijakan untuk mencapai postur TNI sesuai Pembangunan Kekuatan Minimum (Minimum Essential Force/MEF).

Ketiga kebijakan itu adalah pembangunan kekuatan yang meliputi penguatan organisasi, personel, materiil, fasilitas dan pengkalan, jasa dan piranti lunak. Kemudian, kebijakan pembangunan kemampuan meliputi kemampua intelijen, tempur, pembinaan teritorial dan pemberian dukungan bantuan.

Setelah itu, kebijakan gelar satuan yang diarahkan untuk menata dan mengembangkan organisasi, termasuk menambah kekuatan kewilayahan. Kebijakan itu dilakukan dengan memprioritaskan validitas kesatuan Batalyo Artileri Medan (Yonarmed) 2 menjadi Yonarmed Roket 2 yang bermarkas di kawasan Deli Tua, Kabupaten Deli Serdang, Sumut.

Demikian juga dengan validasi Batalyon Artileri Pertahanan Udara Sedang (Arhanudse) 13 menjadi Arhanudse Rudal 13 yang bermarkas di Pekanbaru, Riau.Di akhir tahun, akan dilakukan penilaian tentang tingkat keberhasilan dalam menjalankan pokok-pokok pikiran pimpinan TNI AD, termasuk di jajaran Kodam I Bukit Barisan.

"Nanti, Kasdam I Bukit Barisan Brigjen TNI Murdjito) yang akan mengumumkan, mana yang kurang," kata Mayjen TNI Leo Siegers.

Rapim itu diselenggarakan di Balai Prajurit Makodam I Bukit Barisan yang diikuti seluruh komandan satuan tempur dan kewilayahan dari empat provinsi di wilayah Sumbagut yakni Sumut, Sumbar, Riau dan Kepri.

sumber: http://www.waspada.co.id/index.php?o...edan&Itemid=27

Daewoo International Dukung Industri Pertahanan Indonesia

Jakarta, DMC – Daewoo International Corporation sebagai perusahaan Korea yang bergerak di bidang perdagangan dan investasi saat ini membawahi tiga anak perusahaan yaitu Daewoo International Corporation, Daewoo Engineering & Construction Company Limited serta Daewoo Corporation. Daewoo International Corporation tumbuh dan berkembang, sebelum akhirnya memutuskan untuk menjadi satu payung dengan Posco yang merupakan perusahaan ketiga terbesar didunia dalam pembuatan besi baja sejak Oktober 2010.

Daewoo International Corporation yang mengedepankan misinya untuk menjadi perusahaan kelas dunia di bidang perdagangan, investasi dan pengembangan menyampaikan keinginannya untuk mendukung industri pertahanan Indonesia. Hal tersebut disampaikan Vice Chairman dan Chief Executive Officer (CEO) Daewoo International Corporation Korea (South) Lee, Dong-Hee saat bertemu dengan Sekjen Kemhan Marsdya TNI Eris Herryanto, S.Ip., M.A, Rabu (23/2), di kantor Kemhan, Jakarta. Dalam pertemuan singkat tersebut, Sekjen Kemhan selaku wakil Menhan RI didampingi oleh Kabadan Ranahan Kemhan Laksda TNI Susilo.

Selain itu, pihak Daewoo mengucapkan terima kasih atas kerjasama yang telah dibangun selama ini dengan pemerintah Indonesia. Pihak Daewoo juga menyampaikan bahwa perusahaan Daewoo International telah mengembangkan sayapnya di bidang pengembangan pendidikan dengan mendirikan institut keuangan (finance institute). Kepada Sekjen, Vice Chairman juga menyampaikan bahwa perusahaan Daewoo International saat ini tidak lagi bergerak dalam bidang perdagangan (trade) tetapi lebih fokus bergerak di bidang keuangan termasuk diantaranya bidang leasing.

Seperti dijelaskan Sekjen bahwa minggu lalu PT Krakatau Steel melakukan kerjasama dengan Posco dalam penyediaan raw material untuk membuat kapal laut bermuatan besar karena PT Krakatau Steel sendiri untuk saat ini belum dapat memproduksi plat besar untuk jenis kapal laut.

Menurut Sekjen Posco untuk saat ini masih menjadi satu-satunya perusahaan yang memproduksi plat besar untuk jenis kapal laut. Untuk itu Sekjen berharap Posco juga dapat menjalin kerjasama dengan perusahaan-perusahaan lokal lainnya seperti Koja Bahari.

Ditambahkan Sekjen bahwa saat ini juga pemerintah Indonesia masih menjalin hubungan dan kerjasama dengan pemerintah Korea khususnya dalam pembuatan kapal Landing Platform Dock (LPD) yang sempat tertunda lebih dari setahun. (ER/SR)

sumber: http://www.dmc.kemhan.go.id/index.ph...anan&Itemid=64

CMI Defence Akan Kirim 22 Buah CSE-90 Ke Indonesia Pada 2013

At the International Defence Exhibition of Abu Dhabi, the Belgian Company CMI Defence presents its complete full scale Cockerill CT-CV Weapon System (advanced 105 mm) and its new Gun Launched Anti-Tank Guided Missile, The Falarick 105.

Through this state-of-the-art turret , CMI Defence will demonstrate to visitors its innovative approach to their high level of embedded technologies, these weapon systems not only supply the ultimate firepower for light and medium weight armoured vehicles, but also meet constantly changing operational needs thanks to their versatile and permanently evolutive qualities.

Thanks to its experience in quality weapon system design and manufacture CMI Defence increases its international reputation through the signing of two new international contracts. By 2013, CMI Defence will deliver 22 new CSE90 systems to Indonesia and 84 new LCTS90 to Saudi Arabia.

Between 2000 and 2003, CMI Defence already delivered 144 LCTS90 weapon systems to Saudi Arabia which are currently being modernized. Saudia Arabia keeps its trust in CMI Defence products through the acquisition of 84 LCTS90 weapon systems that are to be installed on General Dynamics Land Systems Canada (GDLS-C)’s Piranha vehicle.

Regarding the contract with Malaysia, the CSE90 weapon system will be installed on Doosan’s 6x6 Tarantula (also named Black Fox) built by South Korean company Daewoo International.

The performances of the CMI Defence Weapons systems have been further enhanced by incorporating sub-systems of the latest generation including electro-mechanical drives and modern day/night sight with laser range finder and ballistic computer. Its single stage muzzle brake allows the firing of APFSDS-T ammunition. Secondary armament includes coaxial and pintle-mounted 7.62 mm machine gun and grenade launchers.

All the conception and manufacturing is taking place in CMI Defence’s new facilities in Loncin (Belgium) while integration of the turrets on the Tarantula vehicles will take place in South Korea. First deliveries are expected for 2013.

sumber: http://www.armyrecognition.com/idex_...abia_idex.html

Kavaleri TNI AD Akan Mendapat 65 MBT, 53 Tank Medium Dan 60 Panser Kanon

Kaveleri TNI Angkatan Darat (AD) akan mendapatkan tambahan peralatan baru sebanyak 65 unit kendaraan tempur MBT, 53 unit kendaraan tempur Tank Medium dan 60 unit kendaraan tempur Panser Kanon Medium dalam kurun tahun 2011-2014.


Tambahan peralatan baru itu dalam rangka pemenuhan Satuan Kavaleri yang akan dibentuk maupun dalam rangka Rematerialisasi Alat utama Sistem Senjata satuan kavaleri pada satuan yang telah dibentuk serta melaksanakan Program retrofiting 65 unit kendaraan tempur Tank AMX-13.


Hal itu disampaikan Danpusenkav Kodiklat TNI Angkatan Darat Brigadir Jendral TNI Burhanudin Siagian dalam amanatnya yang dibacakan Waasintel Kasdam I/BB, pada acara syukuran HUT ke 61 Kavaleri tahun 2011 di lapangan apel Makoyon Kav 6/Serbu di Asam Kumbang Medan, Rabu Malam (9/2).


Hadir pada acara tersebut, Danyon Arhanudse 11/BS Letnan Kolonel Arh Sony Hendayana, Danyon Armed 2/105 Letkol Arm Surya Darma Damanik, Danyon Zipur 1/DD letkol Czi Ahmad Rijal Ramdhani SSos SH, Danyonif 100/Raider Letkol Inf Heri Susandi, Dandeninteldam I/BB Letkol Kav Hendi Suhendi SSos, para sesepuh Korps Kavaleri serta serta Ibu-ibu Ketua Persit Batalyon Kavaleri 6/Serbu dan tamu undangan lainnya
Dalam amanatnya, Burhanudin Siagian menyampaikan, Pusenkav Kodiklat TNI AD telah melaksanakan Revisi Bujukbin Kavaleri. Semula satuan Kavaleri hanya berwenang melaksanakan pemeliharaan kendaraan tempur pada tingkat 0, sekarang ditingkatkan pada tingkat 2.


“Di samping itu Pusenkav dan jajarannya juga telah melaksanakan beberapa penataan pangkalan, dari uraian tersebut dapat kita tarik benang merah bahwa tantangan tugas ke depan yang semakin berat dan kompleks, akan dapat dijawab apabila prajurit Kavaleri memiliki jati diri yang tangguh, dan selalu meningkatkan kemampuannya serta memegang teguh nilai-nilai kejujuran dan nilai-nilai kebenaran.”


Sesuai dengan tema HUT Kavaleri ke 61 yakni Dengan semangat Jaya dimasa perang berguna dimasa damai, Korps Kavaleri bertekad meningkatkan profesionalisme prajurit dan memantapkan kemanunggalan TNI-Rakyat guna mendukung tugas pokok TNI Angkatan Darat.

sumber: http://www.harian-global.com/index.p...etro&Itemid=53

Perancis Tawarkan Satelit NonKomersial Untuk Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Perancis menawarkan kepada Indonesia satelit nonkomersial yang dapat digunakan antara lain untuk meramalkan cuaca dan iklim. Perancis memang dikenal memiliki kapasitas untuk mengembangkan satelit.

"Di samping investasi lain, Perancis juga memasukkan sejumlah usulan, antara lain di bidang kelistrikan dan satelit. Perancis sangat akrab dalam meluncurkan satelit. Oleh karena itu, mereka menawarkan satelit-satelit nonkomersial, misalnya untuk ramalan cuaca untuk iklim ekstrem dan pertahanan," ujar Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa di Jakarta, Jumat (25/2/2011).

Hatta telah berunding dengan Menteri Ekonomi, Keuangan, dan Industri Perancis Christine Lagarde dengan delegasinya, yang antara lain terdiri atas 40 pemimpin bisnis asal Perancis. Dalam pertemuan itulah muncul tawaran satelit tersebut.

Saat ini sekitar 100 perusahaan asal Perancis menanamkan modal di Indonesia. Mereka antara lain perusahaan ritel Carrefour, perusahaan minyak Total, dan AXA Insurance. "Mereka membawa 40 pengusaha mulai Total sampai perusahaan yang baru ke Indonesia. Saya melihat ada optimisme dari Perancis untuk mendapatkan investasi yang cukup besar," ujar Hatta.


sumber: http://sains.kompas.com/read/2011/02...t.Nonkomersial

TNI in Congo Sets Good Example

Jakarta (ANTARA News) - The officers of the United Nations force in Kongo (Mission De L`Organisation Des Unies Pour La Stabilisation En Republique Demokratique de Congo/Monusco) on Wednesday inspected the road construction work being done by the Indonesian force at the Dungu-Kongo region, according to Indonesian National Defense (TNI)`s Information Center On Thursday.

Munosco Deputy Force Engineer (DFE) Mayor Mahmud of Bangladesh led the inspection team to the area where the road construction being done and received by Lt. Colonel Widiyanto, commander of TNI-Army Engineers Company corps in the UN assignment in Kongo, code named Konga XX-H.

With a security escort from Konga XX-H, the Manusco team reached the Aru bridge project, the most difficult point with harsh climate and terrain condition. The team found the harshness of the work being done as the condition of the original road had been in a devastated condition.

The Manusco team also has seen the harsh living condition where members of Konga XX-H lived inside large field tent under extreme heat of sun rays but the Indonesian personnel kept working in a high spirit, the TNI Information Center said.

The particular terrain where the bridge construction is being done happens also a difficult point where heavy construction vehicles cannot be operated.

After seeing the situation, Major Mahmud said he would report the high command at Manusco of the exemplary job done with full dedication and service by the Indonesian force, according to the information center.


http://cempaka-asean.blogspot.com/20...d-example.html

Pakistan Ajak Indonesia Latihan Keamanan Laut

Jakarta (ANTARA) - Militer Pakistan mengajak militer Indonesia untuk ikut serta latihan bersama keamanan laut, yang diselenggarakan oleh Angkatan Laut Pakistan, dalam beberapa waktu mendatang. Hal itu disampaikan Kepala Staf Angkatan Laut Pakistan Laksamana Madya Noman Bashir saat melakukan kunjungan kehormatan kepada Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono di Jakarta, Selasa. Juru bicara TNI Laksamana Pertama TNI Iskandar Sitompul usai menghadiri pertemuan itu, mengatakan, hubungan bilateral kedua negara telah berjalan baik termasuk hubungan militer kedua pihak.

"Namun, kedua militer belum pernah melakukan latihan bersama khususnya, angkatan laut kedua negara. Karena itu, dalam pembicaraan tadi pihak Pakistan meminta kesediaan Indonesia untuk dapat ikut dalam latihan keamanan laut dalam bentuk latihan bersama," ungkapnya, menegaskan. Dalam pertemuan yang berlangsung tertutup itu, Pakistan juga meminta agar ada pertukaran perwira antara militer kedua negara. "Permintaan mereka untuk pertukaran perwira, sudah lama mereka sampaikan namun belum disertai jadwal yang pasti," kata Iskandar. Menanggapi itu, Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono seperti dikutip juru bicaranya mengatakan, akan mempertimbangkan keikutsertaan TNI khususnya Angkatan Laut, untuk terlibat dalam latihan bersama keamanan laut. Sedangkan untuk pertukaran perwira, Panglima TN meminta Pakistan untuk memberikan kepastian jadwal bagi pertukaran perwira bagi kedua negara. "Kita akan kirimkan perwira kita untuk belajar ke Pakistan, namun hingga kini mereka belum berikan jadwal yang pasti," ungkapnya, seperti dikutip juru bicara Laksamana Pertama TNI Iskandar Sitompul.

Kerja sama Pertahanan

Pemerintah Indonesia dan Pakistan telah menyepakati kerja sama pertahanan untuk memantapkan hubungan kedua negara dalam bidang pertahanan ke tingkat yang lebih luas, pada 21 Juli 2010. Kesepakatan itu tertuang dalam Nota Kesepakatan Kerja Sama Pertahanan (Defence Cooperations Agreement/DCA) yang ditandatangani Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dan Menteri Federal Urusan Pertahanan Pakistan Chaudry Ahmad.

"Kerja sama ini mencakup antara lain peningkatan kerja sama yang telah dilakukan kedua pihak, dan akan dilakukan kedua pihak dimasa datang," ujar Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro. Ia mengatakan, kerja sama dengan Pakistan tersebut sangat penting mengingat banyak kesamaan antara Indonesia dan Paksistan seperti etnik yang beragam, masalah perbatasan darat dan laut, terorisme dan lainnya. "Selama tiga tahun kita mempersiapkan apa yang bisa dilakukan oleh kedua negara terutama di bidang pertahanan," kata Purnomo. Hal senada diungkapkan, Menteri Federal Urusan Pertahanan Pakistan Chaudry Ahmad yang mengatakan, latar belakang budaya, kondisi geografis dan persoalan internal Pakistan dengan Indonesia mendasari kerja sama kedua pihak khususnya dalam bidang pertahanan.

SUMBER : http://id.news.yahoo.com/antr/201012...html?printer=1

PUSSENKAV Tinjau Ujicoba WR-40 Langusta di Polandia

KUNJUNGAN DANPUSSENARMED BESERTA ROMBONGAN KE POLANDIA

Pencapaian sasaran Rencana Strategis Pussenarmed Kodiklat TNI AD tahun 2009 – 2014 dan pembentukan Postur Prajurit Armed yang profesional dengan kemampuan melaksanakan tugas pokok memberikan bantuan tembakan yang kontinyu dan tepat waktu kepada satuan yang dibantu memerlukan dukungan Alutsista berteknologi tinggi yang memadai. Dihadapkan dengan kebutuhan tersebut, dalam rangka pengembangan Satuan Armed TNI AD, diperlukan informasi yang memadai tentang berbagai alternatif Alutsista roket, baik untuk kepentingan taktis maupun strategis, sehingga dapat ditentukan pilihan alternatif terbaik dari jenis dan sistem Alutsista roket yang akan digunakan.

Peninjauan dan pengujian penembakan Roket MLRS WR-40 Langusta di Polandia, merupakan kegiatan yang sangat penting sebagai suatu wahana untuk mengetahui lebih mendalam tentang Roket MLRS 122 mm, yang akan dijadikan pertimbangan sebagai alternatif Alutsista Roket Taktis Armed TNI AD. Untuk melihat seberapa jauh kemampuan alut sista Roket MLRS WR-40 Langusta, maka Danpussenarmed selaku pembina kecabangan Artileri Medan yang didampingi oleh Dirpalad, Kadislitbang, Paban III/ Litbang Asro Srenad dan Dirbinlitbang Pussenarmed Kodiklat TNI AD melakukan kunjungan kerja ke Polandia yang dilaksanakan pada tanggal 23 sampai dengan 29 Oktober 2010, dalam rangka studi banding untuk meninjau dari pembuatan roket MLRS WR-40 Langusta sampai dengan mempelajari bagaimana kinerja alut sista tersebut dalam melayani permintaan bantuan tembakan.

(PusdikArmed)
http://pusdikarmed.mil.id/index.php?...ndia&Itemid=54

Jumat, 11 Februari 2011

Sub Skimmer Buatan Indonesia Lebih Hebat Daripada Buatan Inggris

JAKARTA (SINDO) - Sekilas rancang bangunnya serupa dengan speedboat pada umumnya.Namun, dengan teknologi dan peralatan yang melengkapinya, kendaraan tempur air buatan dalam negeri ini memiliki kelebihan yang luar biasa.

Kendaraan tempur air yang dikenal dengan nama Sub Skimmer ini merupakan kendaraan tempur air yang dapat mengapung di atas permukaan air dan memiliki kemampuan menyelam ke dalam air. Di Indonesia yang mengoperasikan kendaraan jenis ini adalah Detasemen Jala Mengakara (Denjaka) yang merupakan detasemen pasukan elit korps Marinir TNI Angkatan Laut.

Pengoperasiannya ditujukan untuk melayani kebutuhan pasukan khusus dalam menyusup ke daerah lawan, melaksanakan sabotase, dan sebagai sarana transportasi pasukan dalam jumlah terbatas. Selama ini Denjaka menggunakan kendaraan sejenis yang didatangkan dari Inggris.Namun, dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu, Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI Angkatan Laut (Dislitbangal) memutuskan untuk mengembangkan dan menyempurnakan kendaraan tempur air tersebut.

Bekerja sama dengan PT Prima Maritim dan Denjaka, proses perancangan, pembangunan, dan uji coba Sub Skimmer dimulai sejak awal 2009. “Pengembangan dengan masukan-masukan dari pengguna terutama Denjaka dimulai sejak 2009,” ujar Direktur PT Prima Maritim Toto Wirawan saat pameran alat-alat pertahanan di Markas Besar TNI Cilangkap beberapa waktu lalu.

Toto menyatakan, dibandingkan dengan Sub Skimmer buatan Inggris yang selama ini dipergunakan oleh Denjaka TNI AL, produk dalam negeri ini memiliki sejumlah kelebihan.Kemampuan menyelamnya jauh lebih stabil karena dilengkapi rangka kokoh di kedua sisinya yang juga berfungsi untuk melindungi bantalan udara. “Rangka pelindung ini yang tidak dimiliki Sub Skimmerbuatan Inggris,”ujarnya.

Tidak hanya itu, rangka Sub Skimmer yang dapat memuat sampai enam personel ini juga dibuat dari bahan komposit anti peluru.Dia pun mengungkapkan untuk membuatsatualatsejenismembutuhkan anggaran sekitar Rp2,5 miliar. Salah satu tim penguji Sub Skimmerdari Denjaka,Sersan Satu Imron,mengungkapkan,Sub Skimmerdi permukaan dapat mencapai kecepatan hingga 25 knot.

Sedangkan dalam air mencapai kecepatan antara empat sampai lima knot dengan kemampuan menyelam sampai empat meter dan mampu bertahan di dalam air sampai delapan jam. “Untuk keperluan infiltrasi atau penyusupan sebenarnya tidak memerlukan waktu yang lama,”ujarnya.Pengembangan selanjutnya Sub Skimmer akan dilengkapi peralatan antisonar. Kendaraan ini memang sangat menjanjikan untuk dikembang-kan lebih jauh dan bahkan untuk diproduksi secara massal.

Saat dipamerkan di pameran alat pertahanan di Mabes TNI akhir Januari lalu kendaraan tempur air ini menyita perhatian dari petinggi-petinggi TNI. Selain merancang Sub Skimmer, Dislitbang TNI AL juga membangun wahana Sky Diving di Brigade Infantri II Marinir Cilandak. Wahana ini berupa mesin penggerak daun propeller putaran tinggi untuk membuat udara tekanan tinggi yang digunakan sebagai sarana latihan melayang di udara sebelum melaksanakan terjun bebas di udara yang sebenarnya.

Kepala Dislitbang TNI AL Laksamana Pertama Tri Santosa juga mengungkapkan, Dislitbang TNI AL telah mengembangkan alat Reserve Osmosis untuk mengolah air laut menjadi air tawar dengan kapasitas produksi 5 ton/hari.Alat ini sudah digunakan oleh pasukan perdamaian Indonesia di Libanon. “Juga digunakan bagi prajurit yang bertugas pengamanan pulau terluar di Pulau Nipah,”katanya. (pasti liberti)

sumber: http://www.seputar-indonesia.com/edi...iew/379904/34/

KRI Imam Bonjol-383 Tangkap 2 Kapal Vietnam di Natuna

JAKARTA (Pos Kota) – Aparat TNI Angkatan Laut, KRI Imam Bonjol-383 berhasil menangkap dua kapal asing berbendera Vietnam di perairan Natuna Kepulauan Riau karena melakukan penangkapan ikan tanpa dilengkapi dokumen yang sah sesuai ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kedua kapal ikan asing itu adalah KM Jaya Bahari 122 dan KM Jaya Bahari 121.

Tertangkapnya dua kapal yang menggunakan nama bahasa Indonesia tersebut tetapi kenyataannya kapal Vietnam, diungkapkan oleh Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Tri Prasodjo, Jumat (11/2) di Mabes TNI Angkatan Laut, Cilangkap, Jakarta Timur.

KM Jaya Bahari berbobot 100 ton dinakhodai oleh Nguyen Van Huan (warga negara Vietnam) dan diawaki 26 orang anak buah kapal. Sedangkan KM Jaya Bahari 121 berbobot 80 ton dinakhodai Le Van Khanh dan diawaki empat orang ABK kapal. Setelah dihentikan dan dilaksanakan pemeriksaan awal, diketahui bahwa KM Jaya Bahari 122 telah berhasil menangkap ikan secara illegal di perairan ZEE Indonesia kurang lebih satu ton ikan campuran yang disimpan dalam palka.

Sementara KM Jaya Bahari 121 masih kurang dari satu ton. Selanjutnya, kedua kapal beserta sejumlah barang bukti dikawal menuju Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Tarempa, Natuna, Kepulauan Riau untuk proses hukum selanjutnya.

Menurut Kadispenal, bahwa TNI Angkatan Laut semakin mengintensifkan operasi keamanan laut di seluruh perairan Indonesia yang rawan selektif, termasuk di Natuna untuk memberikan rasa aman bagi pengguna laut.

Laksma TNI Tri Prasodjo optimis perairan Indonesia dalam keadaan aman. Sebab, selain telah menambah kekuatan KRI dan pesawat udara patroli maritim serta didukung data intelejen yang akurat, TNI Angkatan Laut juga senantiasa bertindak tegas terhadap para pelaku pelanggaran di laut.

Seluruh satuan operasional TNI Angkatan Laut dalam pelaksanaan operasi tidak hanya dibekali kemampuan profesi saja, tetapi sikap moral yang baik selaku penegak hukum di laut mutlak dimiliki, agar mampu menghindari pengaruh pihak manapun yang menginginkan perbuatan menyimpang dari prosedur hukum.

sumber: http://www.poskota.co.id/berita-terk...tnam-di-natuna