terbaru

Jumat, 28 Januari 2011

Kemhan Tindaklanjuti Tawaran Upgrade Pesawat Hawk Dari BAE

Jakarta, DMC - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Rabu (26/1), menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Finlandia untuk Indonesia, HE Kal Sauer, di Kantor Kemhan, Jakarta. Kedatangannya kali ini adalah untuk memperkenalkan diri karena dirinya baru menjabat sebagai Duta Besar Finlandia untuk Indonesia pada September 2010. Namun dijelaskan oleh Dubes Finlandia, dirinya tidak asing dengan pertahanan karena pernah bertugas mengurusi pasukan perdamaian di PBB selama beberapa tahun.

Dubes Finlandia juga mendengar kabar bahwa Indonesia saat ini sedang membangun pusat pelatihan pasukan perdamaian. Dijelaskannya bahwa Finlandia juga memiliki pusat pelatihan pasukan perdamaian yang kemudian juga digunakan sebagai pusat pelatihan UN dan NATO. Dan Dubes Finlandia juga mengundang pejabat kemhan untuk datang ke pusat Pelatihan Pasukan Perdamaian yang dimiliki Finlandia untuk melakukan studi banding atau penyempurnaan perencanaan proyek yang sedang dibangun di Indonesia.

Menhan menjelaskan proyek pembangunan pusat pelatihan pasukan perdamaian diharapkan selesai pada akhir tahun ini, sedangkan tiga pusat pelatihan lainnya yaitu standby forces, humanitarian assistant disaster relief dan counter terrorism akan diselesaikan setelahnya.

Menyoal undangan Dubes Finlandia untuk mengunjungi Pusat Pelatihan Pasukan Perdamaian disana, Menhan Purnomo Yusgiantoro mengatakan bahwa dirinya juga telah diminta oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono untuk berkunjung ke pusat-pusat pelatihan pasukan perdamaian yang dimiliki negara lain untuk melakukan perbandingan dan penyempurnaan. Dan Menhan menyambut baik undangan kunjungan tersebut.

Pada hari yang sama, Menhan Purnomo Yusgiantoro juga menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Vietnam untuk Indonesia HE Nguyen Huu Dzung, di kantor Kemhan, Jakarta. Kedatangannya kali ini adalah untuk berpamitan sehubungan dengan berakhirnya masa tugas sebagai Dubes Vietnam untuk Indonesia selama tiga tahun.

Selama tiga tahun keberadaannya di Indonesia sebagai Duta Besar, kerjasama pertahanan kedua negara telah mengalami kemajuan sangat pesat termasuk diantaranya saling kunjung pejabat tinggi angkatan bersenjata kedua negara dan hadirnya Menhan Purnomo Yusgiantoro dalam ADMM yang diselenggarakan di Hanoi Vietnam akhir tahun lalu. Dirinya berharap, persahabatan dan hubungan kerjasama kedua negara terutama di bidang pertahanan dapat terus ditingkatkan dimasa mendatang.

Sebelumnya, Menhan Purnomo Yusgiantoro menerima kunjungan kehormatan Co-Chairman of The British Govenrment’s Asia Task Force, Lord Powell, di Kantor Kemhan, Jakarta. Kedatangannya kali ini adalah untuk menindaklanjuti tawaran up-grade dan perbaikan pesawat latih Hawk yang dimiliki TNI AU oleh perusahaan Inggris British Aerospace yang tawarannya telah dilakukan pada Desember tahun lalu kepada Kepala Badan Ranahan Kemhan Laksda TNI Susilo.(DAS/SR)

sumber: http://www.dmcindonesia.web.id/modul...ticle&sid=1310

Tim RECCE Unifil Engineering Tinjau Indobatt

28 Januari 2011, Adshit Al Qusayr -- (Pos Kota): Tim Recce Unifil (United Nations Interim Force In Lebanon) Engineering yang berjumlah 21 orang dipimpin oleh Chief Engineering Unifil, Mr. George Stanicus melaksanakan peninjauan ke Compound Satgas Batalyon Infanteri Mekanis Kontingen Garuda XXIII-E/Unifil (Indobatt), berkaitan dengan kegiatan engineering dalam hal Force Protection tentang akan dilaksanakannya Proyek Vurnerability Assesment.

Kedatangan Tim Recce Unifil diterima oleh Kasiops Indobatt Mayor Inf Hendriawan Senjaya didampingi Pasiops Kapten Mar Eko Budi Prasetyo, Pasi Udara Lettu Pnb Ageng Wahyudi serta Danton Zeni Letda Mar Aristoyuda, bertempat di Kompi Bantuan.

Setelah menerima penjelasan tentang letak compound-compound yang berada di area Indobatt oleh Kasiops, tim melaksanakan peninjauan di sekitar UN Posn 7-1 yaitu : Markas Batalyon, Kompi D, Kompi E dan Kompi Bantuan. Obyek peninjauan meliputi shelter, pagar pembatas, defend post, pelindung generator, fuel tank dan water tank. Selesai melaksanakan peninjauan di UN Posn 7-1, rombongan tim melanjutkan peninjauan ke Kompi C (UN Posn 9-2) dan Kompi A (UN Posn 9-63).

Menurut penjelasan Kasiops Indobatt yang disampaikan kepada Papen Indobatt Kapten Pasukan Banu Kusworo, bahwa peninjauan Tim Recce Unifil Engineering dimaksudkan untuk mengetahui proyek yang harus segera dikerjakan ataupun ditunda dilihat dari sisi strategis perlindungan keamanan di compound-compound, baik yang berupa aset Unifil maupun personel.

Authentikasi:
Dansatgas Konga XXIII-E/Unifil (Indobatt), Letkol Inf Hendy Antariksa


http://beritahankam.blogspot.com/201...ng-tinjau.html

PTDI Tawarkan Helikopter Pengganti Super Puma TNI AU

TEMPO Interaktif, BANDUNG - PT Dirgantara Indonesia menawarkan pembuatan helikopter EC 725 dan EC 225 untuk menggantikan helikopter super puma yang dipakai TNI Angkatan Udara."Tahun 2011 kita masih harus meyelasaikan tiga pesanan pesawat super puma untuk AU, setelah itu kami akan tawarkan heli tipe lain." kata Budi Santosa, Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia ketika meresmikan pembuatan komponen helikopter EC 725 dan EC 225 di Bandung, Rabu (27/1)

Menurut Budi, PT Dirgantara Indonesia sebenarnya bisa merakit seluruh pesawat heli super puma dan bell yang selama ini dirakit didalam negeri."Tapi kalau pesananya banyak, tidak satu dua tentu ada batas minilanya." ujarnya.

Sejauh ini, sudah banyak yang yang memesan. Meski begitu, Budi enggan menjelaskan biaya satu pesawat helikopter pengganti super puma yang akan ditawarkan ke Departemen Pertahanan."Tahun ini kita menargetkan proyek sebesar Rp 1,6 triliun." ujarnya. "2010 negara tetangga juga merencanakan untuk memasan pesawat."

Henry Stell Direktur Utama Eurocopter Indonesia enggan menjelaskan berapa harga yang ditawarkan dan kontrak kerjasama untuk pembuatan satu pesawat helicopter tipe CEC 723 dan EC 225 militari."Kita memberikan harga yang kompetetif, kami percaya dengan komitemen kualitas yang diberikan PT DI, kalau tidak kami tidak akan di sini," ujarnya.

sumber: http://tempointeraktif.com/hg/nusa/2...221786,id.html

KSAL: Rudal Yakhont Sudah Dipasang Di 16 KRI

Metrotvnews.com, Jakarta: TNI Angkatan Laut akan menguji sejumlah persenjataan strategisnya. Seperti peluru kendali untuk memastikan kesiapan alat utama sistem persenjataan dan personel matra laut dalam mengantisipasi berbagai ancaman sesuai perkembangan lingkungan strategis yang terjadi.

"Uji persenjataan itu dimaksudkan untuk meningkatkan manajemen pemeliharaan, perawatan, perbaikan yang efektif guna mencapai kesiapsiagaan yang optimal," kata Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Soeparno di sela-sela rapat Pimpinan TNI Angkatan Laut (KSAL) 2011 di Jakarta, Selasa (25/1).

Ia menambahkan, salah satu persenjataan strategis yang akan diuji adalah peluru kendali Yakhont buatan Rusia. Beberapa kehandalan Yakhont yang tidak dimiliki rudal antipermukaan TNI-AL sebelumnya adalah Yakhont mempunyai kecepatan maksimum hingga 2,5 Mach. Ditambah lagi Yakhont punya jangkauan tembak sangat jauh, tak tanggung-tanggung 300 kilometer.

"Dua kemampuan tadi yang hingga kini belum dimiliki jajaran rudal antikapal TNI-AL. Yakhont dapat ditembakan dari Surabaya ke sasaran di Yogyakarta," ungkap Kasal.

Seperti diketahui TNI-AL mempunyai rudal Exocet MM30/40, Harpoon dan C802. Tapi di balik itu, Yakhont mempunyai bobot dan dimensi yang terbilang bongsor di kelasnya. Harga satu unit Yakhont ditaksir sekitar 1,2 juta dolar AS.

Saat ini 16 KRI sudah dipasang rudal Yakhont yaitu enam pada kapal jenis fregat dan 10 di kapal perang Korvet. Masing-masing Fregat dipasang delapan unit Yakhont, sedangkan Korvet sebanyak empat unit. Pemasangan dilakukan sepenuhnya oleh PT PAL Surabaya.

KSAL menambahkan, sasaran tembak dari uji coba sejumlah persenjataan strategis itu adalah kapal perang yang tidak lagi digunakan. Uji coba akan dilaksanakan di Samudra Indonesia pada Februari.

Pada kesempatan yang sama, KSAL mengatakan, pihaknya masih menunggu keputusan Kementerian Pertahanan terkait pengadaan dua kapal selam baru yang telah direncanakan sejak lama.

"Kita telah menyampaikan spesifikasi teknik dan spesifikasi operasional kapal selam yang kami butuhkan. Sekarang prosesnya masih di Kementerian Pertahanan. Di sana akan dibahas lagi di Tim Evaluasi Pengadaan yang akan menentukan kapal selam jenis apa yang akan dibeli dan digunakan TNI Angkatan Laut. Apapun yang diberikan kami terima," kata Soeparno.

Pengadaan dua unit kapal selam itu dibiayai fasilitas Kredit Ekspor (KE) senilai 700 juta dolar Amerika Serikat, yang diperoleh dari fasilitas pinjaman luar negeri di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2004-2009.

"Kami sudah tentukan spesifikasi teknisnya, serta kemampuan dan efek penggentar yang lebih dari yang dimiliki negara tetangga," kata KSAL.


Pada tender pertama, dari empat negara produsen kapal selam yang mengajukan tawaran produk mereka, seperti Jerman, Prancis, Korea Selatan, dan Rusia, TNI Angkatan Laut telah menetapkan dua negara produsen sesuai kebutuhan yaitu Korea Selatan dan Rusia.

Rencananya, dari dua pilihan itu akan diuji kembali, mana spesifikasi kapal selam yang sesuai dengan kebutuhan TNI Angkatan Laut oleh Kementerian Pertahanan.

sumber: http://www.metrotvnews.com/metromain...n-Strategisnya

TNI AL Akan Lakukan Uji Tembak Yakhont Ke Sebuah KRI

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-Mulai 2011, TNI AL makin percaya diri dengan masuknya misil Yakhont di jajaran persenjataan KRI. Yakhont, yang dipasang di KRI Oswald Siahaan 354, tidak asing lagi di dunia maritim internasional. Misil antikapal berkecepatan supersonik buatan Rusia ini memiliki daya jelajah hingga 300 kilometer.

Uji coba penembakan Yakhont akan dilakukan tahun ini. "Nanti kita coba. Ini sedang persiapan," kata Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana (TNI) Soeparno, di Mabes TNI AL, Cilangkap, Selasa (25/1). Ia tak menyebut tanggal pastinya. Menurut dia, misil Yakhont bisa menembak sasaran di Yogyakarta dari Surabaya.

Misil ini memiliki kemampuan yang tak dimiliki misil lain, yakni kecepatan maksimum 2,5 Mach. Menurut Wikipedia, Yakhont digunakan tiga negara: Rusia, Vietnam, dan Indonesia. Rusia juga akan menjual Yakhont ke Suriah.

Soeparno mengatakan sasaran ujicoba Yakhnot adalah KRI tua buatan Amerika Serikat. Untuk pemusnahan itu, TNI AL perlu mendapat izin dari AS. "Sasarannya sudah disetujui oleh AS. Jadi, sasarannya adalah satu kapal yang dihapus," katanya.


Asisten Perencanaan KSAL, Laksamana Muda (TNI) Among Margono, mengatakan Yakhont merupakan misil strategis. "Untuk membeli saja melalui tujuh instansi di Rusia dan harus dengan persetujuan Presiden Rusia," katanya.

sumber: http://www.republika.co.id/berita/br...rsenjataan-kri

KRI Dewaruci Bakal Punya Pendamping

Surabaya - Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Dewaruci bakal memiliki pendamping untuk mendukung kekuatan armada tempur di jajaran TNI Angkatan Laut (AL).

"Kami akan membeli kapal sejenis Dewaruci. Namun yang memiliki daya angkut lebih besar lagi," kata Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono di Surabaya, Jumat.

Menurut dia, kapal sejenis Dewaruci yang baru nanti harus mampu mengangkut 150 kadet Akademi Angkatan Laut (AAL) ditambah 100 awak kapal.

"Soal kapan dan dari mana kapal itu berasal, sampai sekarang kami belum menentukannya," katanya usai memimpin upacara serah terima jabatan Komandan Jenderal Akademi TNI di Lapangan Arafuru, kompleks AAL, itu.

KRI Dewaruci yang ada di jajaran Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) hanya mampu mengangkut sekitar 100 orang, baik kadet maupun kru.

Kapal layar tiang tiga buatan Jerman tahun 1953 itu baru saja melakukan perjalanan muhibah ke Timur Tengah dan Eropa selama sembilan bulan pada 2010.

Mabes TNI juga akan memperbaiki sejumlah KRI buatan Belanda dan Jerman. "KRI-KRI itu 'platform' atau bodinya masih bagus, namun mesinnya sudah tua," katanya.

Perbaikan kapal-kapal itu bisa dilakukan oleh TNI-AL sendiri atau oleh PT Pal Indonesia sehingga tidak perlu dikirim ke luar negeri atau ke pabrik asalnya.

"Mesinnya baru bisa dibeli dari luar negeri. Demikian halnya dengan persenjataan bisa didatangkan dari Rusia dan China, seperti rudal Yakun yang kami pasang di KRI itu juga dari Rusia," kata Agus.

Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Laut itu menambahkan, untuk KRI-KRI produksi Amerika Serikat akan dimusnahkan karena sudah tidak bisa diperbaiki.

Dalam kesempatan itu, Panglima mengungkapkan bahwa pihaknya akan terus menggelar razia terhadap penggunaan atribut-atribut TNI oleh masyarakat sipil.

"Kegiatan ini bagian dari upaya kami menjaga netralitas TNI. Kami tidak ingin ada kendaraan sipil yang dipasangi atribut TNI, seperti stiker dan lain-lain," katanya.*

http://www.antarajatim.com/lihat/ber...nya-pendamping

KSAL: Pengganti KRI Dewaruci Berukuran Lebih Besar

TNI secara bertahap melakukan repowering alat utama sistem persenjataan (alutsista)-nya secara terbatas. Program ini dilakukan dengan melibatkan industri persenjataan nasional. Laksamana AGUS SUHARTONO Panglima TNI usai serah terima jabatan Komandan Jenderal Akademi TNI di Lapangan Arafuru, Kompleks Akademi TNI AL, Surabaya, Jumat (28/01) mengatakan repowering ini hanya dilakukan di TNI AL.

Program ini diberlakukan pada kapal-kapal perang eks Jerman Barat secara terbatas. Pada kapal perang dengan platform yang masih baik, namun mesin yang sudah uzur, bisa diganti khusus mesinnya saja. Untuk pengadaan mesin bisa dilakukan importasi mesin dari luar negeri, sedangkan perbaikan tubuh kapal bisa dilakukan oleh teknisi-teknisi dari dalam negeri.

Untuk sistem kendali senjata kecuali peluru kendali, kata Panglima TNI, akan diadakan oleh industri dalam negeri. "Untuk pengadaan rudal, kita bekerjasama dengan RRC dan Rusia," kata dia. Sedangkan untuk Landing Ship Tank uzur buatan Amerika Serikat, kata Panglima TNI, akan dihapuskan karena sudah tidak layak operasi lagi.

Program repowering ini juga berlaku pada KRI Dewaruci yang umurnya sudah puluhan tahun. Kapal jenis layar tinggi ini jadi kapal media latihan untuk para kadet TNI AL. "Tahun ini akan pengadaan kapal baru untuk menggantikan KRI Dewaruci. Sedang proses lelang," kata dia.

KRI Dewaruci yang baru ini nanti, kata Panglima TNI, akan lebih besar luasannya dan mampu menampung sedikitnya 150 kadet dan 100 kru kapal.
(edy)

sumber: http://kelanakota.suarasurabaya.net/...6667c201188197

Mau Perang Ke Afghanistan, Belanda Pelajari Perang Aceh

REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM--Apa kaitan antara Aceh dan Afghanistan? Selain penduduk kedua daerah sama-sama mayoritas beragama Muslim. Ternyata satu kaitan itu adalah Belanda. Bagaimana bisa?

Belanda termasuk bagian dari pasukan sekutu yang dikirim ke Afghanistan, bersama dengan Amerika Serikat. Menurut Kementerian Pertahanan Belanda, sebelum para prajurit Belanda berangkat, mereka dibekali khusus pengetahuan tentang Perang Aceh dan bagaimana Belanda berjibaku mencoba menjajah Aceh.

Perang Aceh yang berlangsung antara tahun 1873 sampai 1904. Menurut Paulus Bijl, seperti dikutip dari Radio Nederland Worldwide, ada beberapa alasan mengapa hal itu dilakukan. Salah satunya adalah gagasan kontraperlawanan rakyat. Ini merujuk pada Perang Aceh yang ketika itu seluruh rakyatnya bersatu melawan Belanda.

"Ada seorang perwira tinggi Belanda yang bicara tentang Pendekatan Belanda, Dutch Approach. Menurutnya kita ke Uruzgan, Afghanistan, bukan untuk memerangi Taliban, tapi untuk membuat mereka tidak diperlukan lagi," kata Bijl.

Menurut dia, gagasan seperti ini sudah ada sejak Indonesia menjadi jajahan Belanda. Penguasa kolonial memanfaatkan penguasa lokal. Mereka dituduh memperlakukan penduduk setempat dengan buruk. Sehingga kolonialis Eropa harus turun tangan.

Gagasannya adalah Eropa punya cara yang lebih baik. Rakyat setempat tidak tahu dan tidak paham. Kalau pemimpin setempat itu bisa diusir, maka rakyat akan sadar bahwa hidup di bawah naungan bendera Eropa akan lebih 'nyaman'.

Menurut Bijl, salah satu kesalahan fundamental Belanda di Indonesia adalah bahwa warga Hindia Belanda waktu itu tidak pernah diberi kesempatan untuk menyatakan pendapat mereka. Dengan kata lain, mereka tidak pernah menjadi warga negara.

Sehingga kalau akhirnya warga Afghanistan berhasil diyakinkan soal demokrasi dan demokrasi itu benar-benar dipraktekkan, Belanda mengklaim misi militer ke Afghanistan berhasil. "Karena jelas kita tidak bisa memaksakan sesuatu dari luar. Itu tidak pernah jalan di Hindia Belanda dan juga tidak akan jalan di Afghanistan," katanya.


sumber:http://old.id.news.yahoo.com/repu/20...e-4d6e3f4.html

Jumat, 07 Januari 2011

Pangarmabar: TNI AL Akan Segera Diperkuat Dua Unit KTBA Buatan Inggris

JAKARTA (Suara Karya): Kekuatan pertahanan laut Indonesia masih membutuhkan tambahan alat utama sistem senjata (alutsista) untuk memaksimalkan pengawasan sejumlah kawasan perairan Indonesia, termasuk di kawasan perbatasan.

Demikian disampaikan Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda TNI Hari Bowo di sela acara penyematan Brevet Kehormatan Manusia Katak kepada Pangarmabar yang dilakukan Komandan Satuan Pasukan Katak Koarmabar (Dansatpaskaarmabar) Kolonel Laut (T) Andy Kriswanto di Tanjung Pasir, Banten, Selasa (4/1) malam.

"Banyak kebutuhan, misalnya pengadaan kapal selam. Namun, itu semua sangat tergantung dari kemampuan APBN. Tapi kami berusaha untuk dapat memenuhinya," katanya.

Hari menjelaskan, dalam waktu dekat ini akan didatangkan Kendaraan Tempur Bawah Air (KTBA) dari Inggris yang diharapkan mampu memperkuat sistem pertahanan Indonesia.

"Ini yang sekarang menjadi perhatian pemerintah. Ada dua unit KTBA dari Inggris. Itu sudah masuk di dalam anggaran pengadaan alutsista tahun 2011," ujarnya.

Hari mengatakan, pihaknya akan terus berusaha meningkatkan kekuatan pertahanan Indonesia, baik itu dari kemampuan maupun sumber daya manusianya.

Terkait dengan peningkatan kualitas para prajurit TNI, dia menjelaskan, berbagai program pembinaan telah dilakukan. Antara lain, dengan melakukan pendidikan hingga latihan gabungan dengan negara lain. Salah satunya, yakni kerja sama dengan Malaysia maupun Singapura terkait kawasan perbatasan.

Sementara itu, terkait penyematan Brevet Kehormatan Manusia Katak itu sendiri diberikan kepada setiap perwira tinggi TNI yang berjasa dan telah memberikan dharma bakti sumbangan berupa pikiran, tenaga, dukungan, rasa simpati dan moril untuk perkembangan dan kemajuan Komando Pasukan Katak TNI AL (Kopaska TNI AL) di masa lalu, saat ini, dan masa yang akan datang.

Manuver Taktis

Prosesi kegiatan penyematan itu diawali dari pantai Mutiara Pluit. Pangarmabar yang didampingi Komandan Pasukan Satuan Pasukan Katak (Dansatpaska) dengan menggunakan combat boat Halilintar bergerak dengan kecepatan tinggi menuju check point diperairan Untung Jawa.

Selama dalam pelayaran tersebut para prajurit Kopaska memperlihatkan kemampuan mereka melakukan cast (lompatan dari perahu dengan kecepatan tinggi). Kemudian, di perairan Tanjung Pasir Banten dalam kegelapan malam satuan pasukan katak bergerak dalam manuver taktis satuan kecil yang dipimpin langsung oleh Pangarmabar untuk menghancurkan sasaran musuh.

Dengan gerakan taktis dan penuh kerahasiaan satu persatu anggota satuan Pasukan Katak mencari, mendekati dan menghancurkan kekuatan musuh. (Tri Handayani)

sumber: http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=269841

R-HAN 122 Memiliki Kecepatan 1,8 Mach Dan Akan Ditempatkan Di KRI

SUKSES besar uji coba peluncuran roket R-Han 122 dari Lapangan Tembak Dodik Latpur Rindam II/Sriwijaya KM 8 Kemelak Baturaja, Kabupaten OKU, menjadi titik awal kebangkitan industri pertahanan RI.

“Kasih selamat dong kepada tim work kita,” kata Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Prof Dr Ir Purnomo Yusgiantoro MA MSc setelah roket uji coba terakhir selesai diluncurkan, Sabtu (6/11).

Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) yang tegak di samping Menhan tak sanggup menyembunyikan kegembiraannya setelah perhelatan besar ini sukses seusai harapan.

Begitu juga Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Marsmadya TNI Edy Harjoko, Sekjen Kemhan Marsmadya Eris Heriyanto, Kabalitbang Kemhan DR Ir Pos M Hutabarat MA, Direktur PT Pindad Adika Seodarsono, dan Direktur PT Dirgantara Indonesia serta pejabat terkait lainnya yang hadir, meluapkan kegembiraan bersama.

“Kita harus bangun kemandirian di bidang pertahanan,” ucap Menristek optimis,seraya menambahkan kehadiran R-Han 122 ini bisa memacu peneliti-peneliti Indonesia untuk menumbuhkembangkan kemandirian bangsa dalam penelitian dan pengembangan rekayasa teknologi di bidang pertahanan negara.

Roket R-HAN -122 masuk jajaran Alutsista (Alat Utama Sistem Persenjataan) TNI dalam rencana pengembangan roket pertahanan mulai tahun ini hingga tahun 2014 medatang akan diproduksi minimal 500 unit roket siap pakai.

Roket berkaliber 122 mm ini merupakan karya putera Bangsa Indonesia yang akan ditempatkan sebagian besar di KRI (Kapal-kapal perang RI).

Roket dengan kecepatan maksimum 1,8 mach merupakan hasil kerjasama antara Kemhan dengan Kementerian/instansi pemerintah terkait dan BUMN. Untuk membuat roket R-Han 122 dilakukan riset selama enam tahun yang menggunakan uang negara hampir Rp 9 miliar.

Pengembangan roket R-Han 122 juga dalam rangka mengurangi ketergantungan pengadaan dari luar negeri dengan memberdayakan potensi dan kemampuan industeri pertahanan dalam negeri.

Selama ini menurut Menhan, Indonesia masih membeli roket dari Amerika. “Harga satu roket R-Han 122 membutuhkan dana Rp 75 juta. Artinya untuk 500 roket Rp 37,5 miliar jauh lebih murah jika membeli dari luar negeri,” jelas Menhan seraya menambahkan, 500 roket tahap awal ini merupakan bagian dari 1.000 roket yang ditargetkan. Idealnya kebutuhan roket untuk peralatan pertahanan RI lebih dari 500 unit.

Menyinggung apakah roket R-Han 122 hasil karya anak bangsa ini akan dijual ke luar negeri, Menhan mengataka, suatu produk bila sudah teruji baru dipasarkan.

“Untuk saat ini R-Han 122 dipakai sendiri,” katanya seraya menggarisbawahi, Indonesia sebagai negara kepulauan yang luas membutuhkan sistem pertahanan yang lebih baik untuk mempertahankan wilayahnya. (leni juwita)

sumber: http://www.sripoku.com/view/51781/uj...n_122_bagian_1

LAPAN Sedang Persiapkan Roket Militer Dengan Jangkauan 400 Km

Dr Soewarto Hardhienata meninggalkan Pusat Latihan Tempur TNI di Baturaja, Palembang, pukul 13.30 WIB, dua pekan silam dengan hati lega. Setengah jam sebelumnya, empat roket yang menjadi proyek gabungan beberapa lembaga penting, termasuk Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), tempatnya bekerja sebagai Deputi Kepala Bidang Teknologi Dirgantara, kembali sukses diuji coba.

Roket-roket berjangkauan 14 kilometer dan berdiameter 12,2 sentimeter itu semuanya bisa diluncurkan dan mengenai sasaran pada akhir pekan itu. Keberhasilan ini tidak hanya membuat proyek semakin mencorong di depan anggota kabinet yang hadir, termasuk Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro serta Menteri Riset dan Teknologi Suharna Surapranata, tapi juga menjadi tonggak penting.

"Ini untuk pertama kalinya roket Lapan diberi hulu ledak," kata Soewarto. Sebelumnya, roket-roket buatan Lapan cenderung hanya untuk kepentingan riset. Belum ada roket yang benar-benar dimanfaatkan. Setelah sukses uji coba mutakhir itu, Kementerian Pertahanan pun mengumumkan akan memasang roket bernama R-Han 122 di kapal-kapal tempur Indonesia dan ditargetkan pada 2014 sudah diproduksi 500 buah.

Proyek pembuatan roket ini relatif cepat, hanya sekitar tiga tahun. "Ini proyek kolaborasi, jadi cepat," kata Dr Timbul Siahaan, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Pertahanan di Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertahanan.

Beberapa lembaga negara memang sudah memiliki teknologinya. Lapan memiliki teknologi roket, Pindad sudah puluhan tahun berpengalaman di bidang pembuatan hulu ledak, serta PT Dirgantara Indonesia memiliki fasilitas dan berpengalaman membuat torpedo. Semuanya bergabung. "Kalau dari awal (penelitian sendiri), tidak akan cukup waktunya," kata Timbul.

Roket R-Han 122-yang berarti roket pertahanan berdiameter 122 milimeter-merupakan turunan roket Lapan RX-120. Roket Lapan ini sedikit diperbesar dengan alasan sederhana. "Kalau di militer ada standar roket 122," kata Soewarto. Salah satu roket seukuran yang digunakan Indonesia adalah roket yang diluncurkan dari RM-70 Grad, peluncur roket buatan Republik Cek.

Dalam dunia militer, roket seukuran ini disebut roket artileri karena fungsinya persis seperti meriam: menyapu pasukan musuh. Di "kelas" berikutnya, roket jarak menengah dan antarbenua. Sejumlah negara-di Asia bukan hanya Jepang, India, atau Cina, melainkan juga Iran dan Korea Utara-sudah mampu memproduksi roket berjangkauan ratusan kilometer. Indonesia saat ini sedang dalam taraf pengembangan dan targetnya pada 2014 sudah memproduksi roket jarak jauh yang tidak hanya bisa membawa bom ke benua lain, tapi juga satelit ke antariksa (baca "Empat Tahun Lagi").

Roket R-Han 122 tidak memiliki kendali sendiri dan tanpa sistem navigasi. Untuk mengarahkannya, personel yang meluncurkan harus menghitung sudut peluncuran. Akurasinya juga bukan titik, melainkan area dengan radius sekitar 500 meter. Saat terbang, roket akan meluncur sambil berguling. Ini membuat jangkauan roket makin jauh dan terarah.

Dengan sistem ini, roket R-Han 122 menjalani uji coba cukup lama. Tahap awal, setelah desain, seperti biasa uji coba di darat untuk menguji sistem pendorongnya. Baru kemudian dilakukan uji coba peluncuran yang sesungguhnya. "Sekitar 25 kali uji coba peluncuran," kata Soewarto, "semuanya sukses."

Uji coba itu dijalankan di Pameungpeuk dekat Garut, Lumajang di Jawa Timur, serta Baturaja, Palembang. Saat uji coba di Pameungpeuk dan Lumajang, roket diluncurkan ke arah laut. Sayang sekali, saat uji coba di Lumajang, ada kecelakaan meski bukan oleh roket R-Han 122. Kecelakaan itu mencederai dua warga yang berada di gubuk sekitar lapangan peluncuran. "Kalau roket ini (R-Han 122), tidak ada masalah," kata Soewarto.

Uji coba berikutnya dilakukan di Baturaja, Palembang. Sebagai roket artileri, roket akan diisi peledak betulan. Uji coba mesti dilakukan dengan sasaran darat. "Karena harus menguji hulu ledak, tidak bisa di laut," kata Soewarto. Mereka memilih Baturaja karena tempatnya luas, 23 ribu hektare, sehingga relatif aman jika ada masalah. Uji coba ini juga sukses.

Tapi tim ini tidak puas dengan jangkauan hanya 14 kilometer. Tim sudah mengembangkan R-Han 122 dengan jangkauan 23 kilometer, hampir dua kilometer lebih jauh dari roket RM-70 Grad. Jangkauan lebih jauh ini dicapai dengan cara sederhana: bahan bakar diperpanjang. Dalam versi sekarang, bahan bakar memiliki panjang satu meter. Dalam versi selanjutnya, panjangnya sampai dua meter. Versi lebih panjang ini sudah diuji coba di darat. "Akan segera diuji coba terbang dalam waktu dekat ini," kata Soewarto.

Proyek lain juga sudah menunggu. "Kita sedang mengembangkan R-Han 200," kata Siahaan. Roket sebesar itu, menurut Soewarto, mampu menjangkau sekitar 40 kilometer.



Empat Tahun Lagi

Meski menjadi bagian penting dalam proyek R-Han 122 atau R-Han 200 menaikkan gengsi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), konsentrasi utama lembaga para ahli roket ini adalah membuat roket yang bisa mengirim satelit ke antariksa. Target Lapan pada 2014: bisa memproduksi roket bernama RPS-01 untuk mengirim satelit. "Sejauh ini tahap-tahap (ke arah sana) berlangsung baik," kata Dr Soewarto Hardhienata, Deputi Bidang Teknologi Dirgantara Lapan.

Roket itu terdiri atas empat tingkat. Tingkat teratas roket RX-320 yang sudah diproduksi dan sukses diuji coba Lapan. Tiga tingkat di bawahnya semula direncanakan terdiri atas RX-420 semua plus dua roket pendorong (booster) di kiri-kanan. RX-420 sudah sukses diuji coba sejak tahun lalu dan menjadi roket terbesar buatan Indonesia.

Tapi sejumlah perhitungan membuat Lapan kemudian mencoba menghilangkan sepasang booster itu. Salah satu alasannya: kerumitan perhitungan. Jika tenaga dua roket itu tidak benar-benar sama, arah luncuran bisa kacau, bisa melenceng. Sebagai gantinya, roket tingkat pertama tidak lagi berdiameter 420 milimeter, tapi diperbesar menjadi 550 milimeter. "Bulan depan ini uji statis RX 550 di Pameungpeuk (dekat Garut)," kata Soewarto.

Ini kemajuan mengingat, sejak 1960-an sampai 2006, Lapan seperti berhenti membuat roket. Mereka berkonsentrasi pada urusan seperti pengindraan jarak jauh. Selama empat dekade itu teknologi roket Indonesia berhenti pada diameter 250 milimeter.

Selain mampu membawa satelit, roket empat tingkat berjangkauan hampir 400 kilometer itu bisa diubah menjadi roket militer. "Muatannya bisa diganti hulu ledak," kata Soewarto.

sumber: http://majalah.tempointeraktif.com/i...135148.id.html

Trimaran Pesanan TNI AL akan Selesai Bulan ini...

Banyuwangi, DMC - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro meninjau PT. Lundin Industry Invest, yaitu salah satu perusahaan swasta nasional yang memproduksi kapal patroli cepat yang berada di Banyuwangi, Jawa Timur. Dalam kunjungan tersebut Menhan didampingi Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono dan Kasal Laksamana TNI Soeparno meninjau pembuatan Kapal Cepat Rudal (KCR) Trimaran pesanan TNI AL.

Kunjungan dilaksanakan usai meninjau latihan Latihan Kesenjataan Terpadu (Latsendu) dan menghadiri acara serah terima Tank Amfibi BMP-3F di Situbondo, Banyuwangi, Sabtu (11/12). Selain Panglima dan Kasal, turut pula Sekjen Kemhan Marsdya TNI Eris Herryanto S.IP, MA, dan sejumlah pejabat di jajaran Kemhan, Mabes TNI dan Mabes AL..

Dalam peninjauannya, Menhan dan rombongan diterima Pimpinan PT. Lundin Industry Invest John Ivar Allan Lundin dan jajaran stafnya. Dengan dipandu oleh John Ivar Allan Lundin, Menhan dan Panglima TNI secara langsung meninjau proses pembuatan KCR Trimaran, Sea Raider, Combat Boat pesanan TNI AL.

Ditanya wartawan usai peninjauan, Menhan mengatakan pengadaan KCR Trimaran ke PT. Lundin Industry Invest ini adalah pengadaan untuk yang pertama kali, untuk itu masih diujicoba kemampunannya. Menurut Menhan, apabila dalam pengujian ini berhasil dengan baik maka selanjutnya kedepan Kemhan berkeinginan untuk mengembangkannya lebih lanjut.

Sementara itu Kasal juga mengatakan, TNI AL membutuhkan beberapa kapal jenis KCR Trimaran ini, namun untuk tahap pertama terlebih dahulu akan dilakukan uji coba untuk mengetahui bagaimana manfaat, kelebihan dan kekurangannya. “Karena pengadaan kapal Trimaran ini baru kali ini, oleh karena itu perlu kajian lebih lanjut setelah kapal ini dipakai nanti”, ungkapnya.

KCR Trimaran yang mulai dibuat awal 2010 itu memiliki ukuran panjang 63 meter dan lebar 15 meter. KCR Trimaran memiliki kapasitas 31 orang dan satu tim pasukan khusus. Kapal dijadwalkan selesai pada bulan Desember 2010 untuk memperkuat Alutsista TNI AL dalam rangka mendukung pertahanan dan keamanan laut Indonesia.

Kapal senilai Rp 250 miliar itu dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Penambahan kapal ini sebagai bagian dari percepatan alat-alat pertahanan TNI dengan melibatkan perusahaan di dalam negeri, baik milik pemerintah dan perusahaan swasta nasional.

Sedangkan PT. Lundin Industry Invest pembuat KCR Trimaran merupakan perusahaan yang telah berdiri di Banyuwangi sejak tahun 2004 dan telah memproduksi 72 unit kapal untuk militer, SAR dan kapal pesiar. Selain melayani TNI AL, berbagai produksinya diekspor ke Australia, Brunei, Thailand, dan Malasyia.(BDI/PGN)

link http://www.dmcindonesia.web.id/modul...ticle&sid=1262

Menhan Dinilai Berhasil, Hadiahnya Anggaran Alutsista Akan Naik Jadi Rp 20 Triliun

RMOL.DPR cukup puas dengan prestasi yang ditorehkan Tentara Nasional Indonesia (TNI) selama 2010. Sebagai hadiahnya para politisi Senayan itu akan berupaya menaikkan anggaran alat utama sistem senjata (alusista) mencapai Rp 20 Triliun.

Hal ini diungkapkan Ketua Ko*misi I DPR Mahfudz Siddiq ke*pada Rakyat Merdeka, di Ja*karta, kemarin.

Menurutnya, alusista yang ada saat ini kurang memadai. Wa*laupun Indonesia tidak sedang ter*ancam perang, namun alutsista yang bagus sangat diperlukan untuk memperkuat pertahanan di tanah air.

“Kalau 2010 anggaran untuk alusista yang diajukan Rp 10 trliun, maka tahun ini DPR akan me*ngupayakan supaya bisa men*jadi Rp 20 triliun. Yang bisa di*kabulkan pada APBN 2011 kan baru Rp 12 triliun. Kita akan meng*upayakan adanya tambahan Rp 9 triliun lagi,” katanya.

Kenaikan anggaran alusista tersebut juga ada didasarkan pada pe*nilaian Badan Pemeriksa Ke*uangan (BPK) terhadap akun*tabilitas TNI terhadap efektifitas kinerjanya.

“Kinerja TNI kan sudah ada peningkatan. Mereka tinggal me*lanjutkan program matra terpadu. Kalau akuntabilitas mereka ba*gus, BPK bisa memberikan pe*nilaian yang bagus,” ujarnya.

Kendati memberikan apresiasi atas pencapaian TNI tahun 2010 lalu, Mahfudz, menilai masih ba*nyak hal yang harus diselesaikan TNI. Setidaknya pada tahun ini me*lanjutkan proses reformasi yang telah direncanakan.

Anggota DPR dari daerah pe*milihan Jawa Barat VIII ini, se*lama tahun 2010 lalu TNI telah mengalami peningkatan di dalam upaya melakukan pengamanan di wilayah laut.

Dalam pandangan politisi PKS ini, peran TNI dalam mengontrol wilayah perbatasan dengan ne*gara-negara tetangga sudah cu*kup bagus. Mengapa demi*kian? masih banyak terjadi kasus illegal fi*shing, dan illegal logging yang me*manfaatkan wilayah per*batasan. “Setahu saya, kerugian negara yang diakibatkan illegal log*ging mencapai sekitar Rp 18 triliun,” ucapnya.

Panglima TNI Agus Suhartono, mengungkapkan prestasi yang dicapai lembaganya selama 2010 antara lain yang menonjol adalah sum*bangan ke kas negara melalui barang sitaan, dan penyelamatan kekayaan negara.

“Operasi penegakan hukum laut telah berhasil memberikan kontribusi Rp 37,9 miliar dari hasil putusan pengadilan (berupa denda atau perampasan barang bukti), dan menyelamatkan po*tensi kerugian negara sekitar Rp 13 triliun,” katanya.

Selain itu, kata Agus, untuk operasi perang, seluruh Konti*ngen Garuda yang dikirimkan ke berbagai negara berhasil meraih penghargaan dari PBB.

Menurut Agus, pada tahun 2010 TNI sudah cukup berhasil dal*am mengemban tugasnya.

Sejauh ini situasi pertahanan ke*amanan di wilayah-wilayah NKRI sudah cukup stabil, dan kon*dusif.

“Sejauh ini, seluruh wilayah In*do*nesia dalam kondisi yang baik. Wilayah perbatasan wilayah kita dengan Negara-negara te*tangga sudah berhasil kita jaga, se*hingga bisa semakin menjadi kondusif,” ujarnya.

Beberapa upaya yang dila*ku*kan TNI pada 2010, kata dia, adalah memperkuat organisasi TNI, guna meningkatkan sistem per*tahanan. Hal ini dilakukan dengan cara pembinaan terhadap para personel TNI, ataupun de*ngan cara memperbaiki pem*binaan logistik yang ada.

Dijelaskannya, peningkatan personel dilakukan dengan cara melakukan pelatihan-pelatihan, pembinaan mental, profe*sio*nalisme, kemampuan fisik dan tem*pur, sampai pengetahuan ma*salah hukum. Dikatakan Agus, ke*semua upaya tersebut ber*tu*juan untuk memperkuat ke*mam*puan prajurit dalam menjaga keamanan wilayah.

Sedangkan untuk pelaksanaan pembinaan logistik diwujudkan melalui berbagai kegiatan modernisasi alusista TNI, dengan maksud supaya TNI memiliki alutsista yang handal, dan layak pakai, guna mendukung pelak*sa*naan tugas operasi TNI, baik untuk perang maupun kegiatan ke*amanan lainnya.

“Dengan terus dilakukannya pembinaan terhadap prajurit dan keburuhan logistik kita, kea*manan wilayah NKRI bisa terja*ga dengan baik, dengan tetap menjunjung tinggi pro*fe*sio*nalisme prajurit, dan tidak me*langgar hukum,” tuturnya.

Penyelamatan potensi kerugian negara hingga Rp 13 triliun, lanjutnya, membuktikan kalau tingkat pelanggaran yang terjadi masih cukup tinggi. Masalah itu terjadi karena sistem perizinan yang ada masih perlu dperbaiki lagi. Sebab masih terjadi tum*pang tindih wilayah perizinan penangkapan ikan. Untuk me*ngatasi hal ini lembaganya akan be*rkoordinasi dengan Ke*men*terian Perikanan dan Kelautan.

Soal modernisasi alusista, Agus menegaskan, lembaganya pada tahun ini akan memberikan per*hatian khusus terhadap ang*garannya. “Sebagian besar me*mang dialokasikan khusus untuk modernisasi alusista. Tujuannya supaya kita bisa mendekati Mi*nimum Essensial Forces (MEE-red)”, ungkapnya.

Untuk mewujudkan MEE, lanjutnya, TNI berencana mela*kukan penghapusan terhadap alusista yang dianggap tidak layak, peningkatan kemampuan com*bat, dan pengadaan alutsista baru, baik dengan membeli atau*pun dengan menerima hibah.

“Program modernisasi ini akan mengutamakan peningkatan combat capability dari unit-unit tempur yang dianggap masih bisa digunakan. Seperti kapal perang yang dari Belanda, badannya dianggap masih bagus, tapi sen*jatanya sudah sangat keting*galan,” ungkapnya.

Bekas Irjen (Inspektur Jendral-red) Departemen Pertahanan ini menuturkan, modernisasi terse*but dilakukan dengan meng*upa*yakan pemanfaatan industri da*lam negeri, dengan tetap me*la*kukan kerjasama dengan indutri militer luar negeri. Hal ini dila*kukan karena saat ini industri dalam negeri belum bisa mandiri. “Kita berharap ke depan industri militer kita bisa mandiri, se*hingga kita tidak perlu tergantung terhadap bantuan asing,” ucap*nya.

sumber: http://www.rakyatmerdeka.co.id/news.php?id=13684

Dephan Akan Beli 6 Heli Pulti Peran senilai $65 Juta untuk..

Jakarta has earmarked $65 million for new medium utility helicopters, but the Indonesian defence ministry has yet to receive the funds.

The army plans to use the money to buy a batch of six medium utility helicopters, according to an industry source speaking at the tri-service Indo Defence Expo & Forum in Jakarta. A second batch of eight aircraft would be purchased later.

Previous reports have suggested that Indonesia's total requirement could be for 24 new utility helicopters; enough to be divided into two squadrons.

The army has yet to select a type, but has said in the past that it wants a helicopter that can perform both utility and attack roles. However, the industry source says the first role has taken on a greater priority recently.

Several helicopter manufacturers were present at the Jakarta show, including AgustaWestland, Eurocopter and Indonesian Aerospace (IAe).

Possible contenders for the requirement include AgustaWestland's AW139, the Eurocopter-promoted NH Industries NH90, and the Bell 412EP, put forward by the US manufacturer and IAe.

link Jakarta earmarks funds for utility helicopter deal
By Greg Waldron

Jakarta has earmarked $65 million for new medium utility helicopters, but the Indonesian defence ministry has yet to receive the funds.

The army plans to use the money to buy a batch of six medium utility helicopters, according to an industry source speaking at the tri-service Indo Defence Expo & Forum in Jakarta. A second batch of eight aircraft would be purchased later.

Previous reports have suggested that Indonesia's total requirement could be for 24 new utility helicopters; enough to be divided into two squadrons.

The army has yet to select a type, but has said in the past that it wants a helicopter that can perform both utility and attack roles. However, the industry source says the first role has taken on a greater priority recently.

Several helicopter manufacturers were present at the Jakarta show, including AgustaWestland, Eurocopter and Indonesian Aerospace (IAe).

Possible contenders for the requirement include AgustaWestland's AW139, the Eurocopter-promoted NH Industries NH90, and the Bell 412EP, put forward by the US manufacturer and IAe.

link http://www.flightglobal.com/articles...pter-deal.html

Wamenhan: TNI Akan Beli Kapal Patroli Untuk TNI AL Dan Pesawat Untuk Lawan Insurjensi

TEMPO Interaktif, Jakarta - Kementerian Pertahanan tahun ini akan memfokuskan pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) untuk memenuhi kesiapan operasional TNI. Kemenhan juga mengusahakan dapat mencapai tingkat pemeliharaan kemampuan peralatan TNI.

Soal perincian alutsista yang akan dibeli, Sjafrie masih enggan mengutarakannya. "Itu masih ada rapat teknis lagi, belum bisa kita breakdown sampai ke tingkat bawah," kata Wakil Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoedin, usai acara Rapat Pimpinan Kementerian Pertahanan, di Jakarta, Kamis (6/1).

Sjafrie mengatakan, Kemenhan tahun ini memprioritaskan rampungnya beberapa kebijakan. Di antaranya, tentang regulasi pertahanan negara, peningkatan target pencapaian kebutuhan alutsista TNI, terselenggaranya kesejahteraan prajurit dan PNS, dan pengembangan industri pertahanan dalam negeri.

Untuk alutsista, Kementerian akan mewajibkan penggunaan produksi dalam negeri. "Kalau itu masih bisa kita produksi dengan kualitas dan spesifikasi yang diperlukan TNI," ujarnya.

Kementerian, lanjutnya, juga akan meningkatkan pengawasan komprehensif terhadap pengelolaan anggaran, mulai dari perencanaan sampai dengan tahap pelaksanaan. "Itu esensi dari kebijakan tahun ini," kata dia.

Sjafrie mengatakan, Kemenhan tahun ini membutuhkan anggaran sebesar Rp 11 triliun untuk pengadaan dan pemeliharaan alutsista TNI. Sebanyak Rp 2 triliun sudah masuk APBN 2011, sisanya akan dimasukkan ke dalam APBN Perubahan 2011.

Sjafrie mengatakan, anggaran alutsista itu nantinya akan digunakan TNI untuk pemenuhan kebutuhan transportasi, mobilitas, persenjataan, dan peningkatan daya tangkal.

Dana itu, kata Sjafrie, juga digunakan untuk pembelian kapal guna memperkuat patroli laut TNI AL, serta kesiapan penggantian peralatan-peralatan TNI AU yang dibutuhkan untuk kepentingan melawan insurgensi. "Mengganti pesawat tempur untuk lawan insurgensi," imbuhnya.

Ketika ditanya perkembangan hibah pesawat jet tempur jenis F-16 yang ditawarkan Amerika Serikat, Sjafrie mengatakan hal itu masih dikaji di tingkat kementerian dan belum ada hasil final. "Kita lihat perkembangannya. Masih dalam pembicaraan di tingkat kementerian," ujarnya.


sumber: http://www.tempointeraktif.com/hg/po...304258,id.html

Pindad Targetkan Jual 32 Panser ke Malaysia

Kuala Lumpur - PT (Persero) Pindad menargetkan penjualan pertama 32 unit panser 6X6 "Anoa" ke Malaysia dapat dilakukan akhir 2010.

"Ya kita berharap bisa November atau paling telat Desember 2010," kata Dirut PT Pindad Adik Avianto di sela-sela kunjungannya di Defences Services Asia Exhibition and Conference 2010 dan PT SME Ordnance di Kuala Lumpur, Jumat (23/4).

Adik Avianto mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan panser 6x6 , maka Malaysia telah melakukan penjajakan ke tiga perusahaan dari tiga negara yakni PT Pindad (Indonesia), Dosaan (Korea Selatan) dan Renault (Perancis). Dari tiga perusahaan yang dilirik, Malaysia menetapkan dua calon perusahaan yang akan memenuhi kebutuhannya akan panser 6x6, yakni PT Pindad dan Renault.

"Jadi ini suatu kebanggaan juga kita bisa mengungguli Korsel. Kita tinggal melakukan yang terbaik untuk bisa unggul dari Renault," ungkap Adik. Ia mengemukakan, Pindad dan Renault akan unjuk kebolehan dihadapan tim pengadaan Malaysia pada Mei 2010.

"Dari segi teknik dan kemampuan, produk kita tidak kalah dengan Renault. Bagaimanapun dia sudah ribuan unit yang diproduksi bahkan Indonesia pun sebagai salah salah pengguna panser sejenis buatan Renault," tutur Adik.

Namun, lanjut dia, dari segi , maka harga Pindad bisa memberikan harga yang lebih bersaing. "Ya kami berharap, bisa lolos pada unjuk kebolehan nanti. Sehingga bisa segera dilakukan kontrak," katanya.

Panser 6X6 Pindad merupakan kendaraan tempur pengangkut personel dengan sistem penggerak roda simetris yang dirancang khusus untuk TNI AD, khususnya kavaleri. Panser ini dapat mengangkut 10 personel dengan tiga kru, satu komandan, dan satu "gunner". Panser juga dilengkapi dengan "mounting" senjata 12,7 mm yang dapat berputar 360 derajat.

Panser "Anoa" tersebut merupakan salah satu produk primadona PT Pindad yang dipamerkan dalam arena Defences Services Asia Exhibition and Conference 2010 dan PT SME Ordnance di Kuala Lumpur, Malaysia. Selain panser, maka PT Pindad juga menampilkan berbagai varian persenjataan personel baik senapan laras panjang maupun pendek.

sumber : http://inilah.com/news/read/politik/...r-ke-malaysia/

Kemhan Siapkan Blue Book Kebutuhan Alutsista TNI

Jakarta, DMC - Wakil Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin, Selasa pagi (4/1) membuka sekaligus memimpin langsung kegiatan Pra Rapat Pimpinan (Pra Rapim) Kemhan, Tahun 2011 di Kantor Kemhan RI, Jakarta Pusat. Kegiatan Pra Rapim saat ini dihadiri oleh sekitar 83 peserta yang berasal dari pejabat esselon I dan II sebagai penentu kebijakan Satuan Kerja (Satker) yang ada di lingkungan Kementerian Pertahanan, Mabes TNI, Mabes Angkatan, serta Universitas Pertahanan (UNHAN).

Dalam pengarahannya, Wamenhan mengatakan esensi dari kegiatan Pra Rapim Kemhan 2011 ini adalah suatu konsolidasi dalam menghadapi Rapat Pimpinan (Rapim) Kemhan di tahun 2011 pada tanggal 6 Januari 2011 mendatang. Adapun agendanya antaralain, penyampaian refleksi dan evaluasi kebijakan Tahun 2010 dari setiap pejabat esselon I sebagai penentu kebijakan. Menurut Wamnehan, hal tersebut dimaksudkan sebagai referensi bagi Menteri Pertahanan didalam merumuskan kebijakan pertahanan negara tahun 2011 yang akan disampaikan pada rapim Kemhan 2011 mendatang.

Selain itu agenda lainnya adalah pembahasan pemutakhiran data-data dalam rangka program pendekatan dan pencapaian Kekuatan Pokok Minimal atau MEF (Minimum Essential Force) untuk memenuhi kebutuhan Alutsista TNI pada tahun 2011. Selain itu juga untuk memformulasikan perencanaan Blue Book kebutuhan alutsista dengan menggunakan pinjaman luar negeri yang berperiode 2010-2014.

Diharapkan Wamenhan, pembahasan agenda saat ini akan memberikan manfaat yang besar didalam merumuskan bobot dari Rapim Kemhan nanti. Diharapkan juga adanya masukan-masukan yang ada kaitannya dengan kebijakan-kebijakan dan pemutakhiran data mengenai kebutuhan alutsista untuk tahun 2011.

Penyelenggaraan kegiatan Pra Rapim 2011 dilaksanakan dalam rangka merumuskan kebijakan Pertahanan Tahun 2011 dan pembahasan Updating MEF (Minimal Esensial Force) untuk Tahun 2011-2014. Disamping itu pada kegiatan tersebut juga di bahas tentang refleksi dan evaluasi kebijakan tahun 2010 dari masing-masing Satuan Kerja penentu kebijakan dengan dihadapkan pada kebijakan umum Pertahanan Negara yang telah ditetapkan oleh Presiden. Sehingga nantinya diharapkan akan diketemukan Formulasi kebijakan pertahanan Tahun. 2011 setelah melalui suatu diskusi dari masing-masing peserta.

Terkait proses untuk memformulasi rumusan kebijakan pertahanan Tahun 2011 tersebut juga melibatkan urusan-urusan perencanaan dari Mabes TNI dan Mabes Angkatan yang sejak awal penetuan kebijakan pertahanan tahun 2010 telah terlibat.

Melalui proses diskusi yang melibatkan semua Satker di Kemhan dan UNHAN perencana di Mabes TNI dan Angkatan diharapkan tersusun Kebijakan Pertahanan Negara tahun 2011 yang lebih komprehensif, tepat sasaran dan sesuai tantangan dan ancaman yang dihadapai dimasa yang akan datang.

Mengenai evaluasi kebijakan tahun 2010 Universitas Pertahanan (UNHAN), Rektor Unhan, Mayjen TNI Syarifudin Tippe selain menyampaikan evaluasi terhadap pembangunan empat Program Studi (Prodi Strategi Perang Semesta, Prodi Manajemen Pertahanan, Prodi Ekonomi Pertahanan dan Prodi Manajemen Bencana ) yang menyertai berdirinya UNHAN. Rektor Unhan juga menyampaikan kegiatan penting yang telah dilaksanakan pada tahun 2010, seperti pelaksanaan Seminar Internasional, pelaksanaan Simposium Nasional tentang kedaulatan NKRI, UNhan telah berhasil menjadi Co-Chaiman pada 14th ARF HDUCIM di NDU Washington DC.

Terkait rencana kegiatan tahun 2011, Rektor menjelaskan beberapa kegiatan yang telah dirintis, seperti penyususnan Naskah Akademik posisi ilmu pertahanan dalam rumpun keilmuan, rencana penyelenggaraan Jakarta Internasional Defence Dialoue (JIDD) dan rencana penyelenggaraan 15th ASEAN Regional Forum Heads Of Defense University /College/Institute Meeting.

sumber: http://www.dmcindonesia.web.id/modul...ticle&sid=1277

Pengembangan Peluncuran Satelit di Biak

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua menyiapkan empat wilayah strategis perekonomian di provinsi paling timur Indonesia tersebut.

Keempat kawasan potensial itu adalah pengembangan di wilayah Jayapura, Merauke, Timika,dan Biak. Gubernur Papua Barnabas Suebu mengatakan,masing-masing kawasan tersebut mempunyai potensi ekonomi.Untuk pengembangan wilayah Jayapura, pemprov menitikberatkan pada green economic zone, yaitu pendayagunaan hydro powerdi Sungai Memberamo.Menurut Barnabas, hydro power itu mempunyai potensi daya listrik dengan kapasitas hingga 10.000 megawatt.

”Selain itu Jayapura juga akan mengembangkan kawasan Bongrang untuk industrial park yang dipersiapkan guna mengembangkan 1.000 pabrik,” ungkap Barnabas dalam paparan pengembangan empat wilayah ekonomi strategis Provinsi Papua di Jayapura kemarin. Dia menambahkan,di Jayapura akan ada pembangunan pelabuhan Laut Depapre dan Kotabaru di pinggir Danau Sentani akan dibangun jalan lingkar. ”Wilayahnya sekitar 15 km dari daerah industri Bongrang.

Rencana untuk Kotabaru, di pinggir Danau Sentani sudah siap master planpembangunan ring road penghubung Jayapura dengan Kotabaru,”ungkapnya. Kawasan Merauke akan dipersiapkan menjadi wilayah ekonomi strategis dengan program Merauke Integrated Food and Energy Estate (MIFEE). Pengembangan kawasan di wilayah itu menitikberatkan pada bidang pertanian dan perkebunan.

Terakhir, pengembangan kawasan Biak dengan menitikberatkan pada pengembangan pelabuhan laut, pengembangan bandara, dan pusat peluncuran satelit,”paparnya. Sementara itu, Menteri Perhubungan Freddy Numberi menambahkan, dari empat wilayah pengembangan ekonomi strategis tersebut, seluruhnya telah dikembangkan melalu blueprint yang ditentukan oleh pemerintah pusat.

”Semua memiliki kekuatan masing-masing, kalau masuk di wilayah Memberamo di Jayapura itu untuk PLTA,” ungkap Freddy saat ditemui di tempat yang sama. Dia menambahkan, untuk kawasan pengembangan infrastruktur perhubungan, lebih dititikberatkan pada wilayah Jayapura di Pelabuhan Depapre. Investor bisa mencari investasi yang paling mereka inginkan. Freddy mencontohkan, untuk kawasan Sorong ada perusahaan batubara dari China,yaitu China Troilom.

http://www.seputar-indonesia.com/edi...t/view/373914/

Lapan Siap Uji Statik Roket RX-550

Jakarta, Kompas - Roket pengorbit satelit berdiameter 550 mm atau 0,55 meter telah berhasil dirancang bangun Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional. Uji Statik roket RX-550 ini akan dilaksanakan akhir Januari setelah menjalani uji struktur.

Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Adi Sadewo Salatun di Jakarta, Senin (3/1), menjelaskan, pembuatan RX-550 ini melibatkan PT Krakatau Steel dalam tahap rekayasa. Keterlibatan industri strategis ini dalam pencetakan moncong roket atau nozzle.

Sementara itu, fabrikasi propelan dari material padat ini dilakukan bertahap, yaitu dengan mempertimbangkan ukurannya yang relatif besar, keterbatasan fasilitas yang dimiliki Lapan, dan keamanan proses.

Sutrisno, Kepala Bidang Propelan Lapan, mengatakan, pembuatan propelan yang terdiri dari delapan bagian ini dimulai September 2010. Setiap bagian atau segmen itu kemudian disatukan menjadi bentuk yang utuh.

Pemeriksaan struktur roket RX-550 yang dipamerkan dalam Indo Defence di Jakarta, November lalu, menurut Adi, dilakukan di Badan Tenaga Nuklir Nasional yang memiliki fasilitas non destructive test (NDT). Pengetesan ini untuk memeriksa hasil pengelasan pada sambungan setiap segmen dan kemungkinan adanya keretakan pada struktur.

Rencana uji statik RX-550 pada akhir Januari 2011 ini, menurut Deputi Teknologi Dirgantara Lapan Soewarto Hardhienata, mundur dari jadwal semula, pertengahan Desember lalu. ”Pengunduran ini menyesuaikan pergeseran pelaksanaan NDT menggunakan sinar X. Kalau uji sinar X hasilnya baik, baru dilakukan uji statik,” ujar Soewarto.

Di Kabupaten Garut


Uji statik akan dilaksanakan di Instalasi Uji Terbang Roket di pantai selatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Jika uji statik ini berhasil, tahap selanjutnya adalah mempersiapkan RX-550 untuk uji terbang. Sebelum itu, data uji statik akan dimasukkan dalam simulasi komputer untuk melihat sistem aerodinamika roket. ”Dalam simulasi, roket harus mampu masuk ke orbit pada ketinggian 200 kilometer,” ungkap Adi.

Sistem simulasi komputer ini akan dilaksanakan bekerja sama dengan PT Dirgantara Indonesia yang memiliki fasilitas tersebut.

Apabila pengujian ini tidak menunjukkan hasil yang memadai, diameter roket harus ditingkatkan. Selain itu juga perlu dilakukan peremajaan sistem pencampur propelan atau mixer untuk dapat membuat bahan bakar roket yang dapat meluncur hingga ketinggian di atas 230 kilometer. Dalam mempersiapkan peluncuran roket ini, Lapan juga akan bekerja sama dengan PT Pindad. (YUN)

sumber: http://cetak.kompas.com/read/2011/01...gorbit.satelit

North Korea Wants Indonesia to Get Involved

JAKARTA, KOMPAS.com - North Korea has asked Indonesia to help create peace in the Korean Peninsula, Taufiq Kiemas, chairman of the People’s Consultative Assembly (MPR), said.

"North Korea hopes Indonesia could constribute to creating peace in the Korean peninsula," he said after receiving North Korean ambassador Jong Chun Gun at the parliament building here on Thursday. Taufik said during the meeting the North Korean ambassador asked Indonesia through the MPR leadership to contribute to creating peace in the peninsula. According to him Jong Chun Gun said North Korea had been tired of dealing with conflict with South Korea for the past 60 yeers.


Taufik said Indonesia had tried to help make peace between North and South Koreas during the government of former president Megawati Soekarnoputri. "North Korea ambassador hopes the conflict between North and South Koreas could immediately be brought to an end because the conflict could affect Asian countries including Indonesia," he said. Taufiq said during the meeting the North Korean ambassador also explained that the nuclear weapons his country produced was not intended for attacking other countries. North Korea produces nuclear weapons, he said, for defending itself from attacks from South Korea and the United States. In response to the North Korean request, Taufiq said Indonesia would continue to play a role to help create peace in the peninsula.

"Helping create peace in the world has become the country’s commitment mandated by the constitution," he said. During the meeting Jong Chun Gun also explained about the progress achieved by that country including in the fields of agriculture and industry.

SUMBE:http://english.kompas.com/read/2011/...Get.Involved-5

Indonesia Jadi Hub Jaringan "Peacekeeping Centers"

Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia berupaya menjadi hub bagi jaringan pusat penjaga perdamaian di kawasan pada 2011 sebagai salah satu wujud komitmen pada pemeliharaan perdamaian dunia serta salah satu dari 20 negara pengirim pasukan perdamaian terbesar PBB.

"Dalam isu operasi pemeliharaan perdamaian, Indonesia aktif berkontribusi pada pengembangan konsep strategis penggelaran misi pemeliharaan perdamaian dunia. Pada tahun 2011, Indonesia akan berupaya menjadi hub bagi jaringan peacekeeping centers di kawasan," kata Menlu Marty Natalegawa dalam Pernyataan Pers Tahunan di Gedung Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan bahwa sepanjang 2010, Indonesia telah mengirim sekitar 1.785 personil di tujuh misi PBB sebagai cerminan komitmen dalam pemeliharaan perdamaian dunia. Dengan demikian, Indonesia merupakan salah satu dari 20 negara pengirim pasukan perdamaian PBB terbesar.

"Ke depan, diplomasi Indonesia akan terus menampilkan kesiapan Indonesia meningkatkan kontribusinya dalam misi perdamaian PBB untuk menjadi sepuluh negara penyumbang terbesar pasukan PBB," katanya.

Menurut Menlu, peningkatan kontribusi pasukan Indonesia tidak hanya terlihat dalam jumlah personil, melainkan juga dalam penambahan unit. Indonesia telah mengirimkan KRI Kaisiepo pada Agustus 2010 untuk bergabung dalam Maritime Task Force (MTF) UNIFIL. Hal itu adalah partisipasi kedua setelah KRI Diponegoro yang bergabung dengan MTF pada bulan April-September 2009.

Indonesia, kata Menlu, juga terus mendorong peningkatan peran sipil atau White Helmet untuk mendukung berbagai program pembangunan dan rehabilitasi wilayah pasca konflik bersenjata. Namun hal ini dilakukan dengan senantiasa mengedepankan kepemilikan nasional negara terkait.

Selain berupaya meningkatkan kontribusi pada pasukan penjaga perdamaian, dalam upayanya menciptakan keamanan dan perdamaian internasional, Indonesia, kata Menlu, Indonesia juga memainkan peran sentral dalam isu perlucutan senjata nuklir guna mewujudkan dunia tanpa senjata nuklir.

"Keputusan Indonesia untuk memulai proses ratifikasi Traktat Pelarangan Menyeluruh Uji coba Senjata Nuklir/CTBT telah mendapatkan sambutan sangat positif oleh masyarakat internasional. Pada 2011 ini, Indonesia Insya Allah dapat merampungkan proses ratifikasi tersebut dan akan mendorong berbagai pihak agar traktat CTBT tersebut dapat segera diimplementasikan," katanya.

Pernyataan pers tahunan Menlu itu dihadiri oleh antara lain Dr. Alwi Shibab (Menlu periode 1999-2001), Dr. N. Hassan Wirajuda (Menlu periode 2001-2009), Joop Ave (Menparpostel periode 1993-1998), Agus Gumiwang (Wakil Ketua Komisi I DPR RI) dan Sidharto Danusubroto (Wakil Ketua BKSAP DPR RI) serta sedikitnya 340 undangan dari kalangan media, diplomatik, akademisi, instansi pemerintah serta pejabat Kemlu.

SUMBER: http://www.antaranews.com/berita/129...eeping-centers

Menengok 'Apartemen' Paspampres di Sisi Cikeas



Jakarta - Pasukan Paspampres memiliki rumah dinas baru berupa flat di kawasan Gunung Putri, Kabupaten Bogor. Lokasi tersebut dekat dengan kediaman Presiden SBY di Cikeas.

Flat yang berdiri di atas lahan 3,2 hektare tersebut kini sudah mulai ditempati oleh para prajurit paspampres. Jumlah rumah yang disediakan 350 unit.

"Di atasnya ada tujuh flat, dua flat kiri tipe 60, ada 100 unit rumah. Tipe 45 ada tiga flat itu jumlahnya 150 rumah, lalu kanan tipe 36 ada dua flat 100 rumah. Jadi semua ada 350 rumah," kata Komandan Paspampres Mayjen TNI Waris.

Hal tersebut disampaikan Waris saat menyampaikan sambutan di hadapan Presiden SBY dan Wapres Boediono di lokasi, Desa Bojongnangka, JL GBHN, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jumat (7/1/2011).

"Memang agak jauh, tapi masih agak bau-bau Cikeaslah," sambung Waris.

Menurut Waris, pembangunan rumah susun yang cukup megah tersebut berlangsung sejak tahun 2007. Setahun kemudian, pembangunan selesai dan mulai ditempati tahun 2010.

Di dalam kompleks, tidak hanya ada bangunan rumah saja. Ada juga rumah pintar seluas 600 meter yang bertujuan untuk memberikan edukasi pada putra-putri Paspampres dan warga sekitar.

"Ada sentra buku, komputer, bahasa, griya audivisual, sains dan ilmu penerbangan," tegasnya.

Sayangnya, akses jalan menuju lokasi kurang lebar. Karena itu, Waris berharap pada Pemprov Jabar dan Pemkab Bogor segera melakukan pelebaran jalan.

"Tinggal menunggu kebaikan hati Pak Gubernur saja," lanjutnya.

Permintaan ini juga didukung oleh Presiden SBY. Dalam pidatonya, SBY berharap pelebaran jalan di lokasi tersebut segera direalisasikan.

"Kepada Pak gubernur, bupati bogor, kalau bisa dibantu pahalanya tinggi untuk memperlebar jalan di depan, bukan untuk pribadi, jalannya sempit benar, belum truk-truk yang bisa menggunakan , termasuk masyarakat agar tidak terganggu," ujar SBY.

sumber: http://www.detiknews..com/read/2011/0...di-sisi-cikeas

Lapan Uji Terbang Roket RX-200 Dan RKX-100



Jakarta, Lapan.go.id, Rabu (29/12), Lapan berhasil meluncurkan dua roket eksperimen berdiameter 200 mm dan 100 mm di stasiun peluncuran roket Pameungpeuk, Garut, Jawa Barat. Uji terbang bertujuan untuk penelitian roket ilmiah. Roket berdiameter 200 mm atau disebut RX-200 diluncurkan pertama, kemudian dilanjutkan dengan RKX-100 yang berdiameter 100 mm.
Peluncuran tersebut dihadiri oleh Kepala Pusat Teknologi Wahana Dirgantara, Ir. Yus kadarusman Markis, Dip. Ing serta para pejabat di lingkungan Kedeputian Bidang Teknologi Dirgantara.

sumber: http://www.lapan.go.id/doc_news/Sur%...9-12-10%29.htm

Indonesia Beli Sherpa Light Scout





Renault Trucks Defense has signed two contracts with PT PINDAD (Persero) to supply vehicles type Sherpa light Scout and powerpacks kits fitted on the Panser, for the needs of Indonesian Armed Forces.

Renault Trucks Defense will provide to PT Pindad, a state Indonesian company supplier of equipment, the first units of Sherpa Light Scout with hard top cargo. The Indonesian Armed Forces has chosen the Sherpa light as recce vehicles to accompany the armoured Panser 6x6. Renault Trucks Defense will supply 12 units of powerpacks VAB 320 (engine, transmission, cooling system, drop box) to equip the Panser vehicles. Two years ago, Renault Trucks Defense sold 150 powerpacks to PT PINDAD.

sumber: http://www.renault-trucks-defense.co...indonesia.html