terbaru

Jumat, 25 Februari 2011

Daewoo International Dukung Industri Pertahanan Indonesia

Jakarta, DMC – Daewoo International Corporation sebagai perusahaan Korea yang bergerak di bidang perdagangan dan investasi saat ini membawahi tiga anak perusahaan yaitu Daewoo International Corporation, Daewoo Engineering & Construction Company Limited serta Daewoo Corporation. Daewoo International Corporation tumbuh dan berkembang, sebelum akhirnya memutuskan untuk menjadi satu payung dengan Posco yang merupakan perusahaan ketiga terbesar didunia dalam pembuatan besi baja sejak Oktober 2010.

Daewoo International Corporation yang mengedepankan misinya untuk menjadi perusahaan kelas dunia di bidang perdagangan, investasi dan pengembangan menyampaikan keinginannya untuk mendukung industri pertahanan Indonesia. Hal tersebut disampaikan Vice Chairman dan Chief Executive Officer (CEO) Daewoo International Corporation Korea (South) Lee, Dong-Hee saat bertemu dengan Sekjen Kemhan Marsdya TNI Eris Herryanto, S.Ip., M.A, Rabu (23/2), di kantor Kemhan, Jakarta. Dalam pertemuan singkat tersebut, Sekjen Kemhan selaku wakil Menhan RI didampingi oleh Kabadan Ranahan Kemhan Laksda TNI Susilo.

Selain itu, pihak Daewoo mengucapkan terima kasih atas kerjasama yang telah dibangun selama ini dengan pemerintah Indonesia. Pihak Daewoo juga menyampaikan bahwa perusahaan Daewoo International telah mengembangkan sayapnya di bidang pengembangan pendidikan dengan mendirikan institut keuangan (finance institute). Kepada Sekjen, Vice Chairman juga menyampaikan bahwa perusahaan Daewoo International saat ini tidak lagi bergerak dalam bidang perdagangan (trade) tetapi lebih fokus bergerak di bidang keuangan termasuk diantaranya bidang leasing.

Seperti dijelaskan Sekjen bahwa minggu lalu PT Krakatau Steel melakukan kerjasama dengan Posco dalam penyediaan raw material untuk membuat kapal laut bermuatan besar karena PT Krakatau Steel sendiri untuk saat ini belum dapat memproduksi plat besar untuk jenis kapal laut.

Menurut Sekjen Posco untuk saat ini masih menjadi satu-satunya perusahaan yang memproduksi plat besar untuk jenis kapal laut. Untuk itu Sekjen berharap Posco juga dapat menjalin kerjasama dengan perusahaan-perusahaan lokal lainnya seperti Koja Bahari.

Ditambahkan Sekjen bahwa saat ini juga pemerintah Indonesia masih menjalin hubungan dan kerjasama dengan pemerintah Korea khususnya dalam pembuatan kapal Landing Platform Dock (LPD) yang sempat tertunda lebih dari setahun. (ER/SR)

sumber: http://www.dmc.kemhan.go.id/index.ph...anan&Itemid=64

CMI Defence Akan Kirim 22 Buah CSE-90 Ke Indonesia Pada 2013

At the International Defence Exhibition of Abu Dhabi, the Belgian Company CMI Defence presents its complete full scale Cockerill CT-CV Weapon System (advanced 105 mm) and its new Gun Launched Anti-Tank Guided Missile, The Falarick 105.

Through this state-of-the-art turret , CMI Defence will demonstrate to visitors its innovative approach to their high level of embedded technologies, these weapon systems not only supply the ultimate firepower for light and medium weight armoured vehicles, but also meet constantly changing operational needs thanks to their versatile and permanently evolutive qualities.

Thanks to its experience in quality weapon system design and manufacture CMI Defence increases its international reputation through the signing of two new international contracts. By 2013, CMI Defence will deliver 22 new CSE90 systems to Indonesia and 84 new LCTS90 to Saudi Arabia.

Between 2000 and 2003, CMI Defence already delivered 144 LCTS90 weapon systems to Saudi Arabia which are currently being modernized. Saudia Arabia keeps its trust in CMI Defence products through the acquisition of 84 LCTS90 weapon systems that are to be installed on General Dynamics Land Systems Canada (GDLS-C)’s Piranha vehicle.

Regarding the contract with Malaysia, the CSE90 weapon system will be installed on Doosan’s 6x6 Tarantula (also named Black Fox) built by South Korean company Daewoo International.

The performances of the CMI Defence Weapons systems have been further enhanced by incorporating sub-systems of the latest generation including electro-mechanical drives and modern day/night sight with laser range finder and ballistic computer. Its single stage muzzle brake allows the firing of APFSDS-T ammunition. Secondary armament includes coaxial and pintle-mounted 7.62 mm machine gun and grenade launchers.

All the conception and manufacturing is taking place in CMI Defence’s new facilities in Loncin (Belgium) while integration of the turrets on the Tarantula vehicles will take place in South Korea. First deliveries are expected for 2013.

sumber: http://www.armyrecognition.com/idex_...abia_idex.html

Kavaleri TNI AD Akan Mendapat 65 MBT, 53 Tank Medium Dan 60 Panser Kanon

Kaveleri TNI Angkatan Darat (AD) akan mendapatkan tambahan peralatan baru sebanyak 65 unit kendaraan tempur MBT, 53 unit kendaraan tempur Tank Medium dan 60 unit kendaraan tempur Panser Kanon Medium dalam kurun tahun 2011-2014.


Tambahan peralatan baru itu dalam rangka pemenuhan Satuan Kavaleri yang akan dibentuk maupun dalam rangka Rematerialisasi Alat utama Sistem Senjata satuan kavaleri pada satuan yang telah dibentuk serta melaksanakan Program retrofiting 65 unit kendaraan tempur Tank AMX-13.


Hal itu disampaikan Danpusenkav Kodiklat TNI Angkatan Darat Brigadir Jendral TNI Burhanudin Siagian dalam amanatnya yang dibacakan Waasintel Kasdam I/BB, pada acara syukuran HUT ke 61 Kavaleri tahun 2011 di lapangan apel Makoyon Kav 6/Serbu di Asam Kumbang Medan, Rabu Malam (9/2).


Hadir pada acara tersebut, Danyon Arhanudse 11/BS Letnan Kolonel Arh Sony Hendayana, Danyon Armed 2/105 Letkol Arm Surya Darma Damanik, Danyon Zipur 1/DD letkol Czi Ahmad Rijal Ramdhani SSos SH, Danyonif 100/Raider Letkol Inf Heri Susandi, Dandeninteldam I/BB Letkol Kav Hendi Suhendi SSos, para sesepuh Korps Kavaleri serta serta Ibu-ibu Ketua Persit Batalyon Kavaleri 6/Serbu dan tamu undangan lainnya
Dalam amanatnya, Burhanudin Siagian menyampaikan, Pusenkav Kodiklat TNI AD telah melaksanakan Revisi Bujukbin Kavaleri. Semula satuan Kavaleri hanya berwenang melaksanakan pemeliharaan kendaraan tempur pada tingkat 0, sekarang ditingkatkan pada tingkat 2.


“Di samping itu Pusenkav dan jajarannya juga telah melaksanakan beberapa penataan pangkalan, dari uraian tersebut dapat kita tarik benang merah bahwa tantangan tugas ke depan yang semakin berat dan kompleks, akan dapat dijawab apabila prajurit Kavaleri memiliki jati diri yang tangguh, dan selalu meningkatkan kemampuannya serta memegang teguh nilai-nilai kejujuran dan nilai-nilai kebenaran.”


Sesuai dengan tema HUT Kavaleri ke 61 yakni Dengan semangat Jaya dimasa perang berguna dimasa damai, Korps Kavaleri bertekad meningkatkan profesionalisme prajurit dan memantapkan kemanunggalan TNI-Rakyat guna mendukung tugas pokok TNI Angkatan Darat.

sumber: http://www.harian-global.com/index.p...etro&Itemid=53

Perancis Tawarkan Satelit NonKomersial Untuk Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Perancis menawarkan kepada Indonesia satelit nonkomersial yang dapat digunakan antara lain untuk meramalkan cuaca dan iklim. Perancis memang dikenal memiliki kapasitas untuk mengembangkan satelit.

"Di samping investasi lain, Perancis juga memasukkan sejumlah usulan, antara lain di bidang kelistrikan dan satelit. Perancis sangat akrab dalam meluncurkan satelit. Oleh karena itu, mereka menawarkan satelit-satelit nonkomersial, misalnya untuk ramalan cuaca untuk iklim ekstrem dan pertahanan," ujar Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa di Jakarta, Jumat (25/2/2011).

Hatta telah berunding dengan Menteri Ekonomi, Keuangan, dan Industri Perancis Christine Lagarde dengan delegasinya, yang antara lain terdiri atas 40 pemimpin bisnis asal Perancis. Dalam pertemuan itulah muncul tawaran satelit tersebut.

Saat ini sekitar 100 perusahaan asal Perancis menanamkan modal di Indonesia. Mereka antara lain perusahaan ritel Carrefour, perusahaan minyak Total, dan AXA Insurance. "Mereka membawa 40 pengusaha mulai Total sampai perusahaan yang baru ke Indonesia. Saya melihat ada optimisme dari Perancis untuk mendapatkan investasi yang cukup besar," ujar Hatta.


sumber: http://sains.kompas.com/read/2011/02...t.Nonkomersial

TNI in Congo Sets Good Example

Jakarta (ANTARA News) - The officers of the United Nations force in Kongo (Mission De L`Organisation Des Unies Pour La Stabilisation En Republique Demokratique de Congo/Monusco) on Wednesday inspected the road construction work being done by the Indonesian force at the Dungu-Kongo region, according to Indonesian National Defense (TNI)`s Information Center On Thursday.

Munosco Deputy Force Engineer (DFE) Mayor Mahmud of Bangladesh led the inspection team to the area where the road construction being done and received by Lt. Colonel Widiyanto, commander of TNI-Army Engineers Company corps in the UN assignment in Kongo, code named Konga XX-H.

With a security escort from Konga XX-H, the Manusco team reached the Aru bridge project, the most difficult point with harsh climate and terrain condition. The team found the harshness of the work being done as the condition of the original road had been in a devastated condition.

The Manusco team also has seen the harsh living condition where members of Konga XX-H lived inside large field tent under extreme heat of sun rays but the Indonesian personnel kept working in a high spirit, the TNI Information Center said.

The particular terrain where the bridge construction is being done happens also a difficult point where heavy construction vehicles cannot be operated.

After seeing the situation, Major Mahmud said he would report the high command at Manusco of the exemplary job done with full dedication and service by the Indonesian force, according to the information center.


http://cempaka-asean.blogspot.com/20...d-example.html

Pakistan Ajak Indonesia Latihan Keamanan Laut

Jakarta (ANTARA) - Militer Pakistan mengajak militer Indonesia untuk ikut serta latihan bersama keamanan laut, yang diselenggarakan oleh Angkatan Laut Pakistan, dalam beberapa waktu mendatang. Hal itu disampaikan Kepala Staf Angkatan Laut Pakistan Laksamana Madya Noman Bashir saat melakukan kunjungan kehormatan kepada Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono di Jakarta, Selasa. Juru bicara TNI Laksamana Pertama TNI Iskandar Sitompul usai menghadiri pertemuan itu, mengatakan, hubungan bilateral kedua negara telah berjalan baik termasuk hubungan militer kedua pihak.

"Namun, kedua militer belum pernah melakukan latihan bersama khususnya, angkatan laut kedua negara. Karena itu, dalam pembicaraan tadi pihak Pakistan meminta kesediaan Indonesia untuk dapat ikut dalam latihan keamanan laut dalam bentuk latihan bersama," ungkapnya, menegaskan. Dalam pertemuan yang berlangsung tertutup itu, Pakistan juga meminta agar ada pertukaran perwira antara militer kedua negara. "Permintaan mereka untuk pertukaran perwira, sudah lama mereka sampaikan namun belum disertai jadwal yang pasti," kata Iskandar. Menanggapi itu, Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono seperti dikutip juru bicaranya mengatakan, akan mempertimbangkan keikutsertaan TNI khususnya Angkatan Laut, untuk terlibat dalam latihan bersama keamanan laut. Sedangkan untuk pertukaran perwira, Panglima TN meminta Pakistan untuk memberikan kepastian jadwal bagi pertukaran perwira bagi kedua negara. "Kita akan kirimkan perwira kita untuk belajar ke Pakistan, namun hingga kini mereka belum berikan jadwal yang pasti," ungkapnya, seperti dikutip juru bicara Laksamana Pertama TNI Iskandar Sitompul.

Kerja sama Pertahanan

Pemerintah Indonesia dan Pakistan telah menyepakati kerja sama pertahanan untuk memantapkan hubungan kedua negara dalam bidang pertahanan ke tingkat yang lebih luas, pada 21 Juli 2010. Kesepakatan itu tertuang dalam Nota Kesepakatan Kerja Sama Pertahanan (Defence Cooperations Agreement/DCA) yang ditandatangani Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dan Menteri Federal Urusan Pertahanan Pakistan Chaudry Ahmad.

"Kerja sama ini mencakup antara lain peningkatan kerja sama yang telah dilakukan kedua pihak, dan akan dilakukan kedua pihak dimasa datang," ujar Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro. Ia mengatakan, kerja sama dengan Pakistan tersebut sangat penting mengingat banyak kesamaan antara Indonesia dan Paksistan seperti etnik yang beragam, masalah perbatasan darat dan laut, terorisme dan lainnya. "Selama tiga tahun kita mempersiapkan apa yang bisa dilakukan oleh kedua negara terutama di bidang pertahanan," kata Purnomo. Hal senada diungkapkan, Menteri Federal Urusan Pertahanan Pakistan Chaudry Ahmad yang mengatakan, latar belakang budaya, kondisi geografis dan persoalan internal Pakistan dengan Indonesia mendasari kerja sama kedua pihak khususnya dalam bidang pertahanan.

SUMBER : http://id.news.yahoo.com/antr/201012...html?printer=1

PUSSENKAV Tinjau Ujicoba WR-40 Langusta di Polandia

KUNJUNGAN DANPUSSENARMED BESERTA ROMBONGAN KE POLANDIA

Pencapaian sasaran Rencana Strategis Pussenarmed Kodiklat TNI AD tahun 2009 – 2014 dan pembentukan Postur Prajurit Armed yang profesional dengan kemampuan melaksanakan tugas pokok memberikan bantuan tembakan yang kontinyu dan tepat waktu kepada satuan yang dibantu memerlukan dukungan Alutsista berteknologi tinggi yang memadai. Dihadapkan dengan kebutuhan tersebut, dalam rangka pengembangan Satuan Armed TNI AD, diperlukan informasi yang memadai tentang berbagai alternatif Alutsista roket, baik untuk kepentingan taktis maupun strategis, sehingga dapat ditentukan pilihan alternatif terbaik dari jenis dan sistem Alutsista roket yang akan digunakan.

Peninjauan dan pengujian penembakan Roket MLRS WR-40 Langusta di Polandia, merupakan kegiatan yang sangat penting sebagai suatu wahana untuk mengetahui lebih mendalam tentang Roket MLRS 122 mm, yang akan dijadikan pertimbangan sebagai alternatif Alutsista Roket Taktis Armed TNI AD. Untuk melihat seberapa jauh kemampuan alut sista Roket MLRS WR-40 Langusta, maka Danpussenarmed selaku pembina kecabangan Artileri Medan yang didampingi oleh Dirpalad, Kadislitbang, Paban III/ Litbang Asro Srenad dan Dirbinlitbang Pussenarmed Kodiklat TNI AD melakukan kunjungan kerja ke Polandia yang dilaksanakan pada tanggal 23 sampai dengan 29 Oktober 2010, dalam rangka studi banding untuk meninjau dari pembuatan roket MLRS WR-40 Langusta sampai dengan mempelajari bagaimana kinerja alut sista tersebut dalam melayani permintaan bantuan tembakan.

(PusdikArmed)
http://pusdikarmed.mil.id/index.php?...ndia&Itemid=54