TNI secara bertahap melakukan repowering alat utama sistem persenjataan (alutsista)-nya secara terbatas. Program ini dilakukan dengan melibatkan industri persenjataan nasional. Laksamana AGUS SUHARTONO Panglima TNI usai serah terima jabatan Komandan Jenderal Akademi TNI di Lapangan Arafuru, Kompleks Akademi TNI AL, Surabaya, Jumat (28/01) mengatakan repowering ini hanya dilakukan di TNI AL.
Program ini diberlakukan pada kapal-kapal perang eks Jerman Barat secara terbatas. Pada kapal perang dengan platform yang masih baik, namun mesin yang sudah uzur, bisa diganti khusus mesinnya saja. Untuk pengadaan mesin bisa dilakukan importasi mesin dari luar negeri, sedangkan perbaikan tubuh kapal bisa dilakukan oleh teknisi-teknisi dari dalam negeri.
Untuk sistem kendali senjata kecuali peluru kendali, kata Panglima TNI, akan diadakan oleh industri dalam negeri. "Untuk pengadaan rudal, kita bekerjasama dengan RRC dan Rusia," kata dia. Sedangkan untuk Landing Ship Tank uzur buatan Amerika Serikat, kata Panglima TNI, akan dihapuskan karena sudah tidak layak operasi lagi.
Program repowering ini juga berlaku pada KRI Dewaruci yang umurnya sudah puluhan tahun. Kapal jenis layar tinggi ini jadi kapal media latihan untuk para kadet TNI AL. "Tahun ini akan pengadaan kapal baru untuk menggantikan KRI Dewaruci. Sedang proses lelang," kata dia.
KRI Dewaruci yang baru ini nanti, kata Panglima TNI, akan lebih besar luasannya dan mampu menampung sedikitnya 150 kadet dan 100 kru kapal.(edy)
sumber: http://kelanakota.suarasurabaya.net/...6667c201188197
Tidak ada komentar:
Posting Komentar